Senin, 20 Oktober 2025
Menu

Prabowo Tegur Menteri Nakal, Bahlil: Saya Belum Tahu itu

Redaksi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers kepada awak media seusai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 4/2/2025 | Dok BPMI Setpres/Rusman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers kepada awak media seusai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 4/2/2025 | Dok BPMI Setpres/Rusman
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku tak mengetahui siapa sosok Menteri yang ditegur Presiden Prabowo Subianto yang hingga diancam reshuffle.

Menurut Bahlil, sebagai sesama “bus kota”, para Menteri tidak boleh menebak-nebak mengenai hal itu. Terutama hanya Prabowo yang mengetahui soal reshuffle.

“Saya belum tahu itu. Itu yang tahu itu hanya Bapak Presiden. Ya, kita sesama bus kota jangan saling mendahului, ya,” ujar Bahlil di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu, 19/10/2025.

Ketika ditanyakan apakah dirinya sering ditegur Prabowo, Bahlil mengakuinya. Tetapi, teguran yang dimaksud adalah tegur sapa, tegur sayang hingga tegur perintah.

“Tegur apa? Ya saya setiap dipanggil pasti ditegur. Ditegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah, ya kan tegur kan semuanya kan? Dan Bapak Presiden kan orangnya sangat terbuka, jadi pasti mungkin kamu juga kalau tiap hari ikut rapat pasti ditegur,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memperingatkan para Menterinya dan jajaran Kabinet Merah Putih untuk bekerja dengan benar.

Prabowo tidak segan-segan mengganti atau me-reshuffle jika peringatan tidak diindahkan.

Hal tersebut dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu, 18/10/2025.

“Karena anak buah saya hebat-hebat. Ya kalau ada satu dua nakal, saya peringati ya kan?” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pergantian Menteri akan dilakukan bila sudah tiga kali mendapatkan peringatan.

Prabowo tidak akan mengasihani Menteri tersebut dan memilih mengasihani masyarakat Indonesia yang dirugikan karena kinerja jajarannya.

“Satu kali peringatan masih nakal, masih nggak mau dengar, dua kali peringatan. Tiga kali, apa boleh buat, reshuffle. Harus diganti karena demi negara, bangsa, dan rakyat tidak boleh ada rasa kasihan. Yang kasihan rakyat Indonesia,” tegasnya. *