Senin, 20 Oktober 2025
Menu

Kenali Kanker Payudara dan Cara Deteksi Dini

Redaksi
Ilustrasi Kesadaran Kanker Payudara | Ist
Ilustrasi Kesadaran Kanker Payudara | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILANKanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang paling banyak dialami perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meski terdengar menakutkan, kenyataannya peluang sembuh dari kanker payudara bisa sangat tinggi bila dideteksi sejak dini. Maka dari itu, kesadaran akan pentingnya mengenali tanda-tanda awal dan melakukan pemeriksaan rutin menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

Mengenal Kanker Payudara Lebih Dekat

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di jaringan payudara tumbuh tidak normal dan berkembang secara tidak terkendali. Kondisi ini bisa dimulai dari kelenjar susu, saluran susu, hingga jaringan lemak di sekitar payudara.

Meski paling sering dialami perempuan, laki-laki juga bisa terkena kanker payudara, meskipun kasusnya jauh lebih jarang. Faktor risiko utamanya meliputi riwayat keluarga, perubahan hormon, usia, gaya hidup tidak sehat, serta paparan radiasi dalam jangka panjang.

Mengapa Deteksi Dini Itu Penting

Deteksi dini dapat menjadi pembeda antara hidup sehat dan pengobatan yang berat. Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar peluang pengobatan berhasil tanpa perlu tindakan yang agresif.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, sebagian besar kasus kanker payudara di Indonesia baru terdeteksi pada stadium lanjut karena kurangnya kesadaran dan pemeriksaan rutin. Padahal, jika ditemukan pada tahap awal, tingkat kesembuhan bisa mencapai lebih dari 90 persen.

Cara Mendeteksi Kanker Payudara Sejak Dini

Ada beberapa cara sederhana dan efektif untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal. Tidak memerlukan alat khusus, beberapa di antaranya bahkan bisa dilakukan sendiri di rumah.

  1. Sadari (Periksa Payudara Sendiri)

Sadari atau pemeriksaan payudara sendiri merupakan langkah pertama yang paling mudah dilakukan. Idealnya dilakukan setiap bulan, sekitar 7–10 hari setelah menstruasi selesai. Caranya:

Berdiri di depan cermin, amati bentuk, ukuran, dan warna payudara.

Perhatikan bila ada perubahan bentuk, kulit yang mengerut, atau puting yang masuk ke dalam.

Raba seluruh permukaan payudara dengan ujung jari menggunakan gerakan melingkar dari luar ke arah puting.

Ulangi langkah ini saat berbaring, agar bisa merasakan perubahan kecil pada jaringan payudara.

Jika terasa ada benjolan, rasa nyeri, atau keluar cairan tidak normal dari puting, segera periksakan diri ke dokter.

  1. Sadanis (Pemeriksaan Klinis oleh Tenaga Medis)

Berbeda dari Sadari, Sadanis dilakukan oleh tenaga medis profesional, seperti dokter atau perawat terlatih. Pemeriksaan ini biasanya mencakup perabaan secara menyeluruh dan kadang disertai tes lanjutan seperti USG atau mamografi bila ditemukan indikasi tertentu.

  1. Mamografi dan USG Payudara

Mamografi merupakan pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk mendeteksi adanya perubahan pada jaringan payudara yang tidak bisa dirasakan dengan tangan. Sedangkan USG payudara sering digunakan untuk perempuan berusia di bawah 40 tahun karena jaringan payudara mereka cenderung lebih padat.

Kedua pemeriksaan ini disarankan dilakukan secara rutin sesuai usia dan faktor risiko masing-masing.

Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker Payudara

Selain deteksi dini, pencegahan juga sangat penting. Menjaga gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker payudara. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Konsumsi makanan bergizi seimbang, kaya buah dan sayur.

2. Batasi konsumsi alkohol dan hindari rokok.

3. Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.

4. Pertahankan berat badan ideal.

5. Hindari stres berlebihan dan cukup tidur.

Jadikan Pemeriksaan sebagai Rutinitas, Bukan Ketakutan

Kesadaran adalah langkah pertama menuju perlindungan. Meluangkan waktu sejenak untuk mengenali tubuh sendiri bisa menjadi tindakan kecil yang berdampak besar. Jangan tunggu sampai terasa nyeri atau muncul gejala serius — lebih baik mencegah daripada menyesal.

Deteksi dini bukan tentang menakut-nakuti, tetapi tentang mengenali, menjaga, dan mencintai diri sendiri. Karena pada akhirnya, tubuh yang sehat adalah bentuk investasi terbaik untuk masa depan.*