Minggu, 05 Oktober 2025
Menu

Ketua DEN Luhut Minta MBG Tidak Dihentikan: Jangan Terlalu Pesimis

Redaksi
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. | Instagram @dewanekonomi.id
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. | Instagram @dewanekonomi.id
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan dan meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak perlu dihentikan karena telah menunjukkan perkembangan positif.

Hal ini disampaikannya ditengah MBG tengah menjadi sorotan, setelah maraknya kasus keracunan hingga memicu desakan agar program ini dihentikan sementara.

“Nggak usah dihentikan, kita sudah lihat bagus kok. Apanya dihentikan? Ya kan memulainya ini yang jadi masalah. Kita kadang-kadang tuh pengen cepat buahnya. Seperti gigit cabai langsung pedasnya, nggak bisa gitu,” ujar Luhut saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat, 3/10/2025.

Menurutnya, walaupun ada kekurangan di lapangan, progress MBG berjalan sesuai jalur dan pemerintah tengah berupaya melakukan perbaikan secara bertahap.

“Yang penting prosesnya kita lihat bagus, jalan. Kalau kurang di sana sini kita perbaiki. Kita jangan juga terus pesimis kalau ada yang kurang di sana sini. Kita sangat prihatin dengan kejadian keracunan kemarin. Tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan,” tegasnya.

Dirinya, lanjutnya, juga turun langsung memantau data yang disampaikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Dari hasil tinjauan dan melihat serapan anggaran semakin baik, sementara program ini juga telah membuka lapangan kerja hingga 380 ribu orang.

“Ya masih ada yang kurang tentu, tapi saya kira kita jangan terus berharap dalam 6 bulan terus beres semua, ya tidak mungkin lah. Tapi kalau 3 bulan ke depan, saya yakin akan jauh lebih bagus dari sekarang ini. Dan saya suka tadi itu penyerapan lapangan kerja,” jelasnya.

Luhut pun telah meminta kepada BGN untuk memperkuat standar keamanan pangan dengan menerapkan sertifikasi layak higienis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia kembali menegaskan bahwa kritik boleh saja diberikan, namun jangan sampai membuat publik kehilangan optimisme terhadap program ini.

“Jangan terlalu pesimis. Bangsa kita ini bangsa besar, jadi nggak usah kita juga terlalu, tidak ada kalau ada yang kurang. Saya lihat kemarin itu bukan soal niat yang kurang, memang ya kita barang baru ya pastilah ada (kekurangan) di sana-sini,” pungkasnya.*