Sabtu, 13 September 2025
Menu

Tanggul Beton Cilincing Viral, KCN: Ini Bukan Proyek Roro Jonggrang

Redaksi
Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengatakan bahwa proyek yang sedang digarapnya sah karena memiliki semua perizinan yang ditentukan | Novia Suhari/Forum Keadilan
Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengatakan bahwa proyek yang sedang digarapnya sah karena memiliki semua perizinan yang ditentukan | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kemunculan tanggul beton di pesisir laut Cilincing, Jakarta Utara, belakangan menjadi viral di media sosial usai mendapatkan kritik dari masyarakat sekitar. Menanggapi hal ini, pemilik proyek tanggul tersebut Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengatakan bahwa proyek yang sedang digarapnya sah karena memiliki semua perizinan yang ditentukan.

“Proyek ini sah,” katanya, di Kantor Pusat PT KCN, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 12/9/2025.

Ia juga menjelaskan proyek yang digadang-gadang bakal menjadi pelabuhan untuk bersandarnya kapal-kapal muatan barang curah tersebut sudah dibangun sejak 2010 lalu dan tidak pernah menimbulkan protes warga.

“Sebetulnya proses pembangunan ini kan sudah dimulai 2010 dan polanya sama. Tidak ada yang ribut pada waktu itu, baru sekarang. Dan ini bukan proyek Roro Jonggrang yang katanya bisa bikin satu hari langsung jadi” tegas Widodo.

Selain itu menurut Widodo, awalnya pelabuhan yang sedang dikerjakannya ini diperuntukkan sesuai dengan hierarki pelabuhan umum untuk kegiatan bongkar muat seperti batu bara, pasir, dan muatan curah cair, yaitu CPO.

“Awalnya kami menjadi solusi alternatif bagi Kemenhub khususnya menunjang Tanjung Priok sebagai pelabuhan internasional. Lalu dalam proses berjalannya waktu, kami sudah boleh melakukan bongkar muat untuk segala jenis barang, yaitu multipurpose,” ucapnya.

Ia mengklaim bahwa pelabuhan yang belum 100 persen rampung tersebut memiliki setting pond agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

“Kami mungkin salah satu yang paling lengkap. Kami memiliki settling pond, ada pagar juga yang harus melindungi batu bara agar tidak boleh mencemari pihak lain,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari