Rabu, 05 November 2025
Menu

Aksi Demo di Nepal Memanas, Kemlu RI Pastikan WNI Aman

Redaksi
Aksi demo di Nepal sejak Jumat, 5/9/2025. | Ist
Aksi demo di Nepal sejak Jumat, 5/9/2025. | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Aksi demo di Nepal semakin memanas usai keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pastikan WNI di Nepal aman.

Direktur Perlindungan WNI pada Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, menyampaikan bahwa hingga pada saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan di Nepal.

KBRI Dhaka mencatat ada 57 WNI yang menetap di Nepal.

“KBRI Dhaka yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan otoritas setempat, Konsul Kehormatan RI di Nepal, dan juga dengan komunitas Indonesia di Nepal. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut,” papar Judha, kepada wartawan, Selasa, 10/9/2025.

Judha juga turut menyampaikan terdapat 43 anggota delegasi RI yang sedang mengikuti konferensi internasional di Kathmandu. Terdapat juga 2 prajurit TNI yang sedang pelatihan serta 23 wisatawan WNI.

“KBRI telah mengeluarkan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa dan terus memonitor situasi keamanan dari sumber pemerintah dan media,” katanya.

WNI yang sedang melakukan kunjungan atau wisata di Nepal diminta melapor ke hotline KBRI Dhaka.

Diketahui, para tentara Nepal berpatroli di jalan-jalan ibu kota Nepal, Kathmandu, pada Rabu, 10/9/2025, untuk mengembalikan ketertiban, usai para pengunjuk rasa membakar gedung parlemen dan memaksa perdana Menteri mundur.

Hal tersebut adalah kekerasan terburuk yang melanda Nepal dalam dua dekade. Dilansir AFP, pada Rabu, 10/9/2025, aksi-aksi demo tersebut dimulai pada hari Senin, 8/9/2025 lalu di Kathmandu untuk menentang larangan pemerintah terhadap media sosial.

Aksi itu lalu meningkat menjadi luapan kemarahan nasional, dengan gedung-gedung pemerintah dibakar usai tindakan keras Kepolisian yang memakan korban jiwa setidaknya 19 nyawa.

Kepulan asap mengepul dari gedung-gedung pemerintah, tempat tinggal politisi, supermarket, dan bangun-bangunan lain yang menjadi sasaran pengunjuk rasa.

Jalan-jalan ibu kota Nepal dipenuhi dengan bangkai kendaraan dan ban yang terbakar.

“Hari ini sepi, tentara ada di mana-mana di jalanan”, ujar seorang tentara yang sedang memeriksa mobil di pos pemeriksaan darurat di jalan.*