Kamis, 21 Agustus 2025
Menu

Diminta Jangan Hantam DPR Usai Terpilih Jadi Hakim MK, Ino Tak Anggap Sebagai Tekanan!

Redaksi
Calon Hakim Terpilih, Inosentius Samsul, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 20/8/2025 | Novia Suhari/ Forum Keadilan
Calon Hakim Terpilih, Inosentius Samsul, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 20/8/2025 | Novia Suhari/ Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Calon Hakim Terpilih Mahkamah Konstitusi (MK), Inosentius Samsul, menegaskan bahwa pernyataan dari anggota Komisi III DPR RI, Safaruddin, yang meminta dirinya tidak menghantam DPR setelah dilantik nanti, tidak dianggap sebagai bentuk tekanan.

“Enggak ada (tekanan), karena saya pikir apa yang dipikirkan oleh DPR itu juga untuk kepentingan bangsa dan negara ini. Jadi seperti tadi saya katakan, memang DPR itu kan kumpulan partai-partai, fraksi-fraksi. Tapi saya tetap melihat apa yang mereka pikirkan itu juga untuk kepentingan bangsa dan negara, tidak secara parsial kepentingan,” kata Inosentius Samsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa,19/8/2025.

Ia menegaskan, dirinya sama sekali tidak merasa terbebani oleh pernyataan tersebut. Menurutnya, DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat memiliki peran strategis yang tidak bisa diremehkan.

“Saya enggak ada tekanan sama sekali, karena mereka juga berpikir hal-hal yang positif tentang bangsa ini, tentang negara ini,” ucapnya.

Selain itu, mengenai pernyataan anggota DPR yang meminta dirinya tidak goyah dan tidak mudah terpengaruh oleh hakim-hakim lain di MK, Inosentius menyebut hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Menurutnya, sikap tersebut adalah harapan normatif dari para wakil rakyat.

“Itu kan normatif ya, harapan dari anggota DPR. Tapi kalau ditanya untuk tidak menghantam DPR, menurut saya, ini kan manusia biasa. Dalam arti, 35 tahun saya ada di sini, saya tahu betul apa yang terjadi di DPR,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam rapat Fit and Proper test Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Irjen (Purn) Safaruddin, mengingatkan Inosentius untuk tidak melupakan asal-usulnya sebagai hakim MK yang dipilih DPR RI.

“Bapak sebagai kita pilih dari DPR, biasanya sih pak kalau kita fit and proper di sini pokoknya kami akan memperjuangkan sebagai utusan DPR. Tapi setelah sampai di sana (MK), lupa pak bahwa bapak itu dipilih dari DPR,” kata Safaruddin.

Ia meminta Ino untuk memiliki keyakinan dan keteguhan yang kuat untuk membela DPR, bukan justru menyerang balik DPR.

“Maksud saya bapak punya keyakinan kuat, keteguhan, betul-betul bukan membela sembarangan di DPR, tapi kan bapak jangan lupa bahwa bapak dipilih itu dari DPR, jangan kembali menghantam DPR pak,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari