Senin, 07 Juli 2025
Menu

Menkomdigi Tanggapi Mergernya XL-Smartfren

Redaksi
Menteri Komdigi Meutya Hafid, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 26/3/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Menteri Komdigi Meutya Hafid, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 26/3/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menanggapi mergernya dua perusahaan layanan telekomunikasi seluler yakni, XL Axiata dan Smartfren. Ia menegaskan bahwa merger ini harus membawa dampak positif bagi pelanggan, terutama dalam hal jaringan dan pelayanan.

“Tentu kita harapkan yang paling utama dari merger ini adalah kualitas layanan harus lebih baik. Kemudian, pelayanan customer service juga harus lebih baik, kualitas jaringannya juga harus lebih baik,” katanya kepada wartawan, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 26/3/2025.

Meutya juga menekankan pentingnya investasi mencakup daerah-daerah terpencil yang saat ini masih belum mendapatkan sinyal.

Selain itu, ia menyoroti komitmen perusahaan hasil merger untuk memperluas pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah yang masih blank spot.

“Itu ada di poin komitmennya untuk memperluas pembangunan BTS-BTS (Base Transceiver Station) di daerah yang memang belum ada sinyal, dan mudah-mudahan ini dijalankan,” ujarnya.

Menurutnya, akses internet yang merata adalah salah satu tujuan utama pemerintah dalam mendorong transformasi digital. Di samping aspek teknis, Kemkomdigi juga mengingatkan XL dan Smartfren agar memperhatikan nasib para pegawai pasca merger ini.

“Yang juga tidak kalah penting adalah para pegawainya setelah merger ini harus diperhatikan, mengikuti standar-standar yang sudah ditetapkan dari aturan-aturan Kemenakertrans,” pungkas Meutya.*

Laporan Novia Suhari