Pramono Sebut Sistem Kerja Hybrid Solusi Kurangi Kemacetan di Jakarta

FORUM KEADILAN — Calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung menyampaikan gagasannya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Salah satu solusi adalah dengan menerapkan sistem kerja hybrid, tanpa mengurangi produktivitas.
“Belajar dari pandemi, di tempat saya sekarang full saya tetapkan namanya bisa bekerja dari mana saja (hybrid), yang di kantor kurang lebih 30-40 persen,” ujar Pramono saat menghadiri Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 23/9/2024.
Menurut Pramono, sistem ini tidak hanya mengurangi kemacetan dan kepadatan transportasi umum, tetapi juga meningkatkan produktivitas. Ia menambahkan, stres akibat kemacetan, terutama bagi pekerja generasi Z, dapat berdampak pada efektivitas kerja.
“Dengan pengaturan bisa bekerja dari mana saja. Pagi mereka sudah menyelesaikan pekerjaannya, maka kalau saya datang jam 10 itu praktis hampir semua hal yang utama, karena ini dapurnya presiden, itu praktis sudah selesai,” ujarnya.
Pramono juga menekankan bahwa penerapan sistem kerja hybrid perlu dipertimbangkan secara serius. Selama pandemi, ekonomi dan administrasi pemerintahan tidak terganggu, sehingga Indonesia pulih lebih cepat dibandingkan negara lain.
“Karena itu tadi (bekerja secara hybrid), DNA-nya orang Indonesia kan DNA yang kreatif. Kebanyakan kalau diberikan sesuatu yang baru mereka bisa melakukan dan absensi bekerja dari mana saja di Sekretariat Kabinet rendah sekali orang yang menyalahgunakan,” ungkapnya.
Pramono menambahkan, dengan teknologi yang semakin canggih, pengawasan terhadap karyawan dapat dilakukan secara real-time. Hal ini membuat sistem kerja hybrid menjadi salah satu solusi efektif untuk mengurangi kemacetan.
“Kalau Pemerintah Jakarta (Pemprov) melakukan itu (memberlakukan bekerja secara hybrid), menurut saya dengan ASN Jakarta yang begitu besar akan bisa dilakukan, termasuk kemudian ada imbauan kepada swasta,” terang Pramono.
Selain sistem kerja hybrid, Pramono juga menyoroti pentingnya pengembangan konektivitas transportasi umum, seperti memperpanjang jalur TransJakarta dan MRT, terutama untuk pekerja yang tinggal di wilayah penyangga, seperti Tangerang Selatan, Bogor, dan Bekasi.
“MRT kita sampai Lebak Bulus. Padahal yang banyak membutuhkan orang masuk ke Jakarta itu Tangerang Selatan dan seterusnya,” ungkap politisi PDIP tersebut.*
Laporan Ali Mansur