Bamsoet Sebut HUT ke-79 RI adalah Wahana Introspeksi dan Mawas Diri

FORUM KEADILAN – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia ialah momentum untuk introspeksi dan mawas diri dalam perjalanan kehidupan berbangsa.
“Momentum peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan adalah wahana introspeksi dan mawas diri, untuk meninjau kembali makna kemerdekaan dalam perjalanan kehidupan kebangsaan kita, apakah dalam usaha menuju cita-cita bangsa itu kita telah bergerak maju, masih stagnan, atau justru mundur ke belakang?” kata Bamsoet saat membuka pidato sidang tahunan di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 16/8/2024.
Bamsoet mengungkapkan, cita-cita bangsa Indonesia sudah jelas sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Landasan-landasannya pun, menurut Bamsoet, telah ditetapkan bersama-sama, yakni Pancasila sebagai landasan ideologis, landasan moralitas, dan landasan kepribadian Bangsa Indonesia
“Cita-cita Bangsa Indonesia sudah jelas, sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945, yakni melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial,” tuturnya
“Pancasila bukan hanya lima butir prinsip, tetapi merupakan sebuah komitmen yang mendalam, sebuah ikrar suci untuk menjaga dan merawat keberagaman dan menjaga persatuan kita,” tegasnya
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang dinilai sudah berupaya mendorong Indonesia untuk maju ke depan.
“Untuk itu majelis menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Bapak Prof. DR. K.H. Ma’ruf Amin, yang terus mendorong Indonesia bergerak maju dan membuktikan sebagai negara yang besar. Sejalan dengan visi Trisakti Bung Karno bahwa sebagai bangsa yang besar, kita harus mampu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkasnya.*
Laporan Muhammad Reza