Jumat, 04 Juli 2025
Menu

Disomasi Iptu Rudiana, Dede Saksi Kunci Kasus Vina Enggan Minta Maaf dan Siap Masuk Penjara

Redaksi
Konferensi Pers soal pengakuan Dede sebagai saksi kunci Vina Cirebon yang mengungkapkan skenario kesaksian palsu yang dirinya perbuat, di Peradi Tower, Jakarta, Senin, 22/7/2024 | YouTube DPN Peradi
Konferensi Pers soal pengakuan Dede sebagai saksi kunci Vina Cirebon yang mengungkapkan skenario kesaksian palsu yang dirinya perbuat, di Peradi Tower, Jakarta, Senin, 22/7/2024 | YouTube DPN Peradi
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Dede saksi kunci bagi terpidana kasus Vina Cirebon baru-baru ini mendapatkan somasi dari kuasa hukum Iptu Rudiana.

Layangan somasi tersebut akibat dari pernyataannya Dede mengenai dirinya yang terpaksa berbohong sebagai saksi kasus Vina Cirebon pada 2016.

Diketahui, Dede mengaku bahwa ia diarahkan oleh Iptu Rudiana dan Aep untuk memberikan keterangan palsu terkait terpidana kasus Vina Cirebon.

Pada saat itu, Dede sama sekali tidak mengetahui peristiwa pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. Setelah disomasi, Dede menegaskan bahwa dirinya tidak mau meminta maaf kepada ayah Eky, Iptu Rudiana, dikarenakan apa yang dikatakan di channel YouTube Kang Dedi Mulyadi tersebut adalah benar.

“Buat apa?” Ujar Dede di Peradi Tower, pada Senin, 22/7/2024.

Menurutnya, ia lebih baik meminta maaf kepada para terpidana dan keluarganya atas kesaksian palsu pada tahun 2016.

“Lebih baik saya minta maaf kepada para terpidana yang kemarin dipenjara dan keluarganya,” pungkasnya.

Pengakuan ini disampaikan oleh Dede dalam konferensi pers bersama Ketua Umum Peradi Otto Hasibuan dkk bersama Kang Dedi Mulyadi, di Jakarta, Senin, 22/7/2024.

“Saya merasa bersalah. Selama delapan tahun mau mengungkap ini, cuma saya bingung mau mengungkap ke siapa. Pendamping pun enggak punya,” ujar Dede.

Ia mengaku merasa dihantui oleh rasa bersalah selama delapan tahun terakhir.

“Bayangin saya hidup enak di sini. Bisa kerja, bisa nikah istilahnya, sama anak istri bisa bahagia, sedangkan dia (7 terpidana) dipenjara sumur hidup. Saya merasa berdosa selama 8 tahun,” ungkapnya.

Untuk menebus kesalahannya di kasus Vina, Dede mengaku siap untuk menanggung risiko hukum terberat, termasuk walaupun harus dipenjara.

“Saya bersedia masuk penjara, yang penting tujuh terpidana itu keluar. Saya mau mereka bebas karena saya merasa bersalah. Saya siap masuk penjara menggantikan tujuh orang itu,” ucap Dede.

Di kesempatan yang sama, Dede mengaku berani mengungkapkan ini semua setelah berembuk dengan keluarga, lalu menghubungi eks Bupati Purwakarta sekaligus politikus Gerindra Dedi Mulyadi, untuk dapat menceritakan yang sebenarnya.

“Saya putuskan kemarin. Satu minggu sebelum (menemui) Kang Dedi, tekad saya bulet saya harus menerima risikonya, entah ada hukuman buat saya, saya terima,” lanjutnya.

Ia memastikan dirinya muncul ke publik atas kesadaran pribadi dan dorongan keluarga setelah kasus Vina Cirebon kembali viral.

“Intinya saya keluar itu bukan dicari Pak Dedi, bukan ada yang dari luar menyuruh saya, ini inisiatif saya sendiri karena merasa bersalah, dan ada dorongan dari keluarga,” tandasnya.*