Selasa, 16 September 2025
Menu

Kekerasan oleh TNI Penyalahgunaan Kekuasaan

Redaksi
Ilustrasi intimidasi | Ist
Ilustrasi intimidasi | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi memandang fenomena kekerasan yang dilakukan aparat militer termasuk tindak kejahatan yang sering terjadi.

Menurut Khairul, kendati militer merupakan salah satu kekuatan negara, namun sejatinya kekuasaan tersebut sering disalahgunakan.

“Jadi jika kita mendengar ada tentara melakukan pelanggaran hukum atau terlibat kejahatan misalnya, ya biasa dan wajar saja. Baru menjadi tidak wajar, apabila hal itu ditutupi, dibiarkan, diingkari atau malah dianggap tidak terjadi oleh institusinya,” ucap kepada Forum Keadilan, Senin, 28/8/2023.

Diketahui, baru-baru ini terdapat dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota Paspampres bernama Praka Riswandi Manik dan dua anggota TNI lainnya terhadap seorang warga Aceh berinisial IM. Ketiganya pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan tersebut.

Khairul menilai, tindakan itu bukan lah sekadar sikap keangkuhan perorangan atau kelompok. Hal tersebut dinilai sebuah tindak pidana dan sangat jelas melawan hukum.

Khairul pun menyebut hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor.

“Menurut saya, ini terjadi karena berbagai faktor, seperti kondisi mental psikologis, sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Memang, kondisi mental psikologis setiap prajurit selepas pendidikan memang tidak bisa disamaratakan. Namun lingkungan kedinasan, pergaulan termasuk juga pengasuhan senior dan intensitas pengawasan dianggap Khairul sangat berpengaruh pada peluang prajurit melakukan perbuatan tercela.

Khairul mengungkapkan agar kasus serupa tak terulang kembali di masa depan, harus ada upaya serius untuk meningkatkan integritas moral dan disiplin prajurit. Termasuk juga keteladanan pimpinan.

Menyoal penegakan hukum yang dilakukan terhadap pelaku, Khairul mengapresiasi POM TNI yang telah menangani kasus ini.

“Kita harus mengapresiasi POM TNI melalui Pomdam Jaya yang telah menangkap dan menangani kasus ini,” imbuhnya.

Terkait sanksi, Khairul berpendapat, jika sanksi yang diterapkan ke pelaku bisa jadi hukuman mati.

“Harapan masyarakat dapat melihat proses hukum yang fair dan memenuhi rasa keadilan. Sebab kasus ini hukumannya bisa sangat berat. Jika ini adalah perbuatan yang direncanakan, ancamannya jelas hukuman mati,” jelasnya.*

Laporan Ari Kurniansyah