Pengamat Transportasi Apresiasi Jokowi Minta Waktu Cuti Diperpanjang

FORUM KEADILAN – Pengamat transportasi IB Ilham Malik mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta waktu cuti lebaran diperpanjang.
Bukan tanpa alasan, perpanjangan waktu cuti ini diusulkan demi mengurai kepadatan yang terjadi di arus balik Lebaran 2023.
“Pemerintah melakukan hal yang sangat baik dengan Presiden Jokowi menyampaikan pemudik bisa bersantai dan tidak terburu-buru kembali. Itu agar menghindari bottleneck,” ungkapnya pada FORUM KEADILAN pada Jumat, 28/4/2023.
Ia juga menjelaskan hal tersebut bisa menekan kepadatan arus balik Lebaran 2023 lantaran para aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN hingga pegawai swasta bisa kembali ke kota sesuai dengan jadwal dari instansi masing-masing.
“Saya berharap juga masyarakat bisa mengikuti untuk terburu-buru tidak kembali di tanggal yang ditetapkan kemarin seperti tanggal 25 atau 26 April, tapi untuk puncaknya sendiri pada pasti terjadi pada 1 mei,” tegasnya.
Kendati demikian, Ilham mengungkapkan meskipun nanti masyarakat akan bergerak bersamaan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah, pihak kepolisian telah membuat rekayasa.
“Dengan membuka semua gerbang tol tanpa tap, dan ini juga harus disikapi oleh pihak BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) bersama dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) supaya perjalanan masyarakat itu bisa lancar di gerbang-gerbang tol, dan di sisi lain tidak juga merugikan pihak perusahaan jalan tol,” tandasnya.
Sementara itu untuk mengantisipasi kerugian, Ilham menyarankan dengan melakukan tap dan mematok tarif langsung.
Namun, ia menekankan hal tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena tidak semua kendaraan keluar di pintu gerbang yang sama, dan mungkin keluar di gate–gate tol yang lain.
“Perlu dilakukan perhitungan juga oleh pihak BUJT dan BPJT supaya mereka ketemu angka tengahnya kalau memang tetap mau mengenakan tarif,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia berharap alangkah baiknya masyarakat melakukan perjalanan mulai dari sekarang secara bertahap untuk mengurai kepadatan agar tidak terjadi bottleneck di gerbang tol.*
Laporan Novia Suhari