Kamis, 17 Juli 2025
Menu

Angkutan Lebaran Sering Dibilang ‘Panen’ Saat Arus Mudik, INFA Bilang Begini

Redaksi
Diskusi publik di Kementerian Perhubungan, Rabu, 15/3/2023
Diskusi publik di Kementerian Perhubungan, Rabu, 15/3/2023 | Forum Keadilan/Merinda Faradianti
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Umum Indonesia National Ferry Owner Association (INFA) J.A. Barata menanggapi anggapan yang mengatakan angkutan lebaran sering dibilang ‘panen’ saat menghadiri diskusi publik di Kemenhub pada Rabu, 15/3/2023.

“Pada masa angkutan lebaran atau Nataru sering dianggap panen, padahal kenyataannya kepadatan muatan hanya terjadi pada satu arah saja,” katanya.

Ia melanjutkan, selain kepadatan satu arah saja tapi juga waktu loading yang dibatasi.

Tak hanya itu, kenyataan di lapangan penyedia layanan angkutan lebaran juga mengalami masalah.

Salah satunya sering terjadi ketidaklancaran atau kemacetan untuk masuk area pelabuhan.

“Kemudian, INFA juga melihat ada permasalahan yang perlu ditangani juga, jangan konsentrasi penyeberangan di malam hari saja. Karena perlu juga sosialisasi bahwa perjalanan di siang hari juga aman,” lanjutnya.

Barata juga menilai, ASDP perlu memperhatikan agar terjadi pemerataan dan keadilan dalam peraturan muatan kapal.

Katanya, jangan perhatian ASDP hanya terfokus pada dermaga eksekutif saja.

“Pengaturan kendaraan yang masuk ke area dermaga eksekutif agar tidak menghalangi jalan kendaraan lain menuju dermaga reguler. Kemudian, mudah-mudahan online ticketing mampu mengatur sehingga tidak terjadi penumpukan pada waktu yang bersamaan,” tutupnya.

Sebelumnya, INFA menyiapkan 80 kapal ferry untuk mudik antar pulau di tahun 2023 ini.

Nantinya akan ada delapan lintasan penyeberangan yang dikonsentrasikan.

Diantaranya, Merak-Bengkauheni terdapat 14 kapal. Kemudian Ketapang-Gilimanuk terdapat 13 kapal, Padangbai-Lembar terdapat 7 kapal.

Lalu, Kayangan Pototano terdapat 6 kapal. Jariangau-Penajam terdapat 4 kapal, Bajoe-Kolaka terdapat 3 kapal dan Tanjung Api-api- Tanjung Kelian terdapat 6 kapal.(*)