Jumat, 19 Desember 2025
Menu

Purbaya Ungkap Keteteran Hadapi K/L Minta Duit Terus

Redaksi
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27/11/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27/11/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan merasa keteteran menghadapi permintaan Kementerian/Lembaga (K/L), khususnya menjelang akhir tahun.

Ia menegaskan belum ada rencana mengubah postur anggaran tahun depan. Tetapi, dirinya tidak memungkiri permintaan belanja dari K/L semakin meningkat.

“Terus terang kita (Kementerian Keuangan) agak keteteran tuh karena mereka (K/L) minta duit terus, minta duit terus. Jadi, kita agak kendalikan sedikit,” ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis, 18/12/2025.

Ia melihat fenomena itu sebagai tanda bahwa Kementerian/Lembaga telah siap menyerap anggaran dibandingkan awal tahun ini. Walaupun demikian, dirinya menegaskan tetap belum akan mengubah postur APBN 2026.

“Apalagi, mereka (K/L) takut kalau enggak bisa belanja, saya potong anggarannya. Jadi, tahun depan (2026) mereka pasti akan lebih baik (menyerap anggaran),” tegasnya.

Sebagai informasi, tahun ini sejumlah K/L memang mengembalikan anggaran kepada Kemenkeu. Telah ada Rp4,5 triliun yang dikembalikan kepada Purbaya hingga Selasa, 16/12/2025 lalu.

Tetapi, Purbaya mengaku tetap optimis perekonomian Indonesia sanggup tumbuh sesuai rencana. Kuartal IV 2025, misalnya yang diperkirakan akan melebihi 5,5 persen (yoy).

Purbaya yakin capaian pada kuartal terakhir akan membawa ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 persen sepanjang 2025. Tahun depan, laju ekonomi semakin kencang dengan menyentuh 5,4 persen.

“Sekarang saya kan sedang hidupkan semua mesin ekonomi. Fiskal sudah mulai jalan, moneter sudah semakin sinkron, iklim investasi akan diperbaiki. Saya tetap melihat 6 persen bukan angka yang mustahil untuk 2026, walaupun asumsi kita di 5,4 persen,” tandasnya.*