Imbas Pilot Disandera, Susi Pudjiastuti Minta Maaf pada Masyarakat Papua

FORUM KEADILAN – Pemilik PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) Susi Pudjiastuti meminta maaf lantaran aktivitas penerbangan maskapainya di Papua terganggu karena kasus penyanderaan pilot Philip Mark Mehrtens oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sejak 7 Februari lalu.
Hal ini diungkapkan Susi dalam konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu, 1/3/2023.
“Saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin minta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah, dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu karena 70 persen dari penerbangan porter kita akhirnya jadi berhenti sekarang,” ujar Susi.
Susi mengungkapkan maskapainya sudah beroperasi di Papua sejak 2006 dan melayani 70 hingga 100 penerbangan setiap harinya.
Sejak 2012, perusahaan juga mendapatkan amanat dari pemerintah untuk melakukan penerbangan perintis sesuai dengan rute-rute yang ditentukan oleh pemerintah dalam kontrak.
Ia menegaskan maskapainya melakukan penerbangan di Papua dengan hati-hati dan mematuhi ketentuan larangan terbang dari pemerintah.
“Semua yang diterbangin biasanya adalah rute perintis dan rute-rute aman,” jelas Susi.
Terkait dengan insiden penyanderaan yang terjadi, Susi mengaku tak habis pikir.
Ia menilai mencari kemerdekaan dengan merebut kemerdekaan orang lain bukan cara yang bijak.
Susi Pudjiastuti Sebut Philip Mehrtens Pilot yang Baik

Menurut Susi, pilot Philip sendiri merupakan salah satu pilot terbaik di maskapainya.
Philip sempat mengundurkan diri pada 2015 lalu dan kembali bertugas sebagai pilot di Susi Air pada 2020 lalu.
“Tidak benar yang mengatakan Philip Mehrtens bersama OPM karena dia seorang bapak rumah tangga, saya kenal baik dengan keluarga istrinya,” lanjut Susi.
Diketahui, Kapten Philip Mark Mehrtens masih disandera oleh TPNPB-OPM sejak 7 Februari lalu.
Hingga kini, upaya pembebasan sang pilot belum membuahkan hasil.*