Jumat, 31 Oktober 2025
Menu

Prabowo Soroti Polisi yang Selalu Dimaki-maki di Seluruh Dunia

Redaksi
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai memberikan sambutan pada acara pemusnahan barang bukti narkoba 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun periode satu tahun pemerintahan yang berlangsung di Lapangan Bhayangkara Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, pada Rabu, 29 Oktober 2025. | YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai memberikan sambutan pada acara pemusnahan barang bukti narkoba 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun periode satu tahun pemerintahan yang berlangsung di Lapangan Bhayangkara Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, pada Rabu, 29 Oktober 2025. | YouTube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Presiden Prabowo Subianto menyoroti polisi yang sering dimaki-maki di seluruh dunia. Sedangkan, menurutnya Prabowo polisi hanya menertibkan orang yang salah.

“Polisi selalu dijelek-jelekkin, selalu dimaki-maki, iya kan? di mana? di seluruh dunia,” ujar Prabowo di sela acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 29/10/2025.

Menurutnya, tugas polisi memang menegakkan aturan dan menindak mereka yang bersalah dan mengakui bahwa dirinya pernah melanggar lalu lintas ketika masih muda.

“Karena memang tugasnya menertibkan. Kita, saya juga waktu muda, dulu. Nggak sekarang. Kalau lampu merah, ada polisi nggak. Jeng, Salah saya ngaku. Saya nggak bener,” katanya.

Reaksi kesal, lanjutnya, terhadap tindakan polisi sering muncul karena orang tidak mau mengakui kesalahannya.

Polisi tugasnya tertibkan. Priit. Kita salah, kita dongkol. ‘Macem-macem polisi kok ngumpet di gelap-gelap, nunggu saya salah’. Kenapa kau salah?” sambungnya.

Prabowo menegaskan bahwa dalam setiap institusi besar pasti ada oknum yang menyimpang.

“Kemudian pastilah dalam Korps yang ratusan ribu, ada yang nggak bener, itu ada. Saya mantan Panglima, saya tahu anak buah saya ada yang nakal, ada yang brengsek. Ya itu tugas kita,” jelasnya.

Ia kemudian mencontohkan kondisi di sekolah, di mana keberadaan siswa nakal tidak serta-merta membuat sekolah atau para guru dianggap gagal.

“Saya ambil contoh begini. Kalau ada sekolah muridnya ada yang tawuran, apa sekolahnya salah? Apa guru-gurunya semuanya salah? Ini anak ya memang bandel,” ucapnya.

Oleh karena demikian, Prabowo menyatakan kepercayaannya terhadap lembaga-lembaga negara seperti Polri dan TNI. Dirinya yakin mereka tidak segan menindak anggota yang melanggar disiplin.

“Saya kira institusi kita polisi, tentara, kejaksaan semua tidak ragu-ragu menindak anggotanya yang tidak tertib. Saya percaya itu,” tandasnya.*