Usulan Pramugari Syariah di Penerbangan Haji, Wamenhaj: Kami Pastikan Mereka Harus Proper
FORUM KEADILAN – Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi usulan adanya pramugari syariah dalam penerbangan haji. Ia menegaskan bahwa seluruh kru pesawat yang bertugas di maskapai keberangkatan haji, harus tampil pantas dan sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dalam konteks ibadah haji.
“Sebenarnya kan sudah diatur ya, masing-masing kru itu harus pantas, proper, secara syar’i. Jadi ya itu juga kita dorong, karena ini terkait dengan ibadah haji. Maka mereka harus proper, baik itu oleh Saudia maupun Garuda atau maskapai lain,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28/10/2025.
Mengenai apakah konsep pramugari syariah artinya kru wanita wajib berhijab, Dahnil menjelaskan dengan nada santai bahwa aturan tersebut hanya menekankan pada kepantasan saja.
“Krunya ada yang boleh nggak berhijab, yaitu laki-laki, jangan berhijab. Jadi kami justru mendorong kru laki-laki jangan berhijab, mohon dengan sangat,” ujarnya.
Soal kemungkinan jika adanya kru wanita non-muslim, Dahnil menegaskan bahwa yang terpenting adalah penampilan mereka tetap layak dan menghormati suasana keagamaan.
“Saya tadi sebut proper, yang jelas mereka harus proper,” imbuhnya.
Ketika disinggung bahwa istilah ‘proper’ bisa dianggap relatif, Dahnil justru meminta publik untuk mengasumsikan sendiri arti kata dari proper tersebut.
“Kalian aja nilai sendiri aja,” singkatnya.
Meski tak merinci aturan berpakaian secara spesifik, Dahnil memastikan pemerintah akan mendorong agar kru penerbangan haji tampil sopan dan menghormati momen ibadah.
“Yang penting layak lah, layak untuk acara keagamaan, masa harus dijelaskan rinci. Tapi yang pasti, kita akan dorong supaya layak, pantas, sopan untuk agenda keagamaan,” tutupnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari
