Rabu, 17 Desember 2025
Menu

BGN Usul Sopir MBG Pakai Kostum Power Ranger, MPR: Paling Penting Gizi Anak-anak

Redaksi
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 17/12/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 17/12/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengusulkan agar sopir mobil pengantar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) mengenakan kostum Power Rangers untuk meningkatkan antusiasme anak-anak penerima manfaat program tersebut.

Menanggapi usulan itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, segala upaya untuk mensukseskan program MBG patut diapresiasi. Namun, ia menegaskan bahwa esensi utama program tersebut tidak boleh disederhanakan hanya pada aspek penampilan luar.

“Segala upaya untuk membuat program itu sukses saya kira baik, tetapi yang paling utama adalah bagaimana agar program ini benar-benar sesuai dengan harapan Pak Prabowo, yakni meningkatkan kualitas gizi anak-anak,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 17/12/2025.

Politisi PKS itu menekankan, tujuan utama MBG adalah menghadirkan generasi yang sehat, terbebas dari stunting, mampu belajar dengan optimal, serta memutus rantai kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, HNW meminta fokus utama seharusnya pada kualitas makanan yang diberikan, bukan sekadar kostum pengantar.

“Jangan kemudian disederhanakan hanya dengan pakaian. Tapi tidak dibekali kemampuan, misalnya sopir yang baik. Kita belajar dari kasus di Jakarta Utara, di mana sopir cadangan justru terlibat kecelakaan,” ujarnya.

HNW juga menjelaskan soal berkunjungnya ke Yogyakarta. Menurutnya, anak-anak lebih menginginkan menu yang benar-benar bergizi, beragam, dan sesuai dengan selera mereka.

“Bukan sekadar soal baju. Apalagi anak-anak juga tidak melihat sopirnya, karena mereka masih di kelas saat makanan diantar,” jelasnya.

Lebih lanjut, HNW menyarankan pentingnya keterlibatan ahli gizi dalam penyusunan menu serta evaluasi menyeluruh terhadap aspek operasional, termasuk sopir dan kendaraan pengantar MBG.  Ia menambahkan, kreativitas boleh saja dilakukan, tetapi jangan mengaburkan substansi program.

“Jangan hanya tampilan luar dan apalagi hanya baju sopir. Kalau soal kostum, mungkin Gatotkaca lebih bagus,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari