Roy Suryo Jadikan Ijazah UGM 1985 Pembanding Ijazah Jokowi di Gelar Perkara Khusus
FORUM KEADILAN – Tersangka kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Roy Suryo, menghadiri gelar perkara khusus di Polda Metro Jaya, Senin, 15/122025. Gelar perkara tersebut dilaksanakan atas permintaan para tersangka guna menguji kembali proses penyidikan yang berjalan.
Dalam gelar perkara itu, Roy mengaku membawa contoh ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diterbitkan pada tahun 1985, periode yang sama dengan tahun kelulusan Jokowi. Dokumen tersebut, kata Roy, akan dijadikan pembanding dengan ijazah Jokowi yang selama ini dipersoalkan keasliannya.
“Kita membawa contoh ijazah UGM tahun 85, yang tahun angkatannya sama dengan Jokowi. Ada watermark-nya, ada embossnya, detail banget,” ujar Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 15/12.
Roy menyebut, ijazah tersebut akan diperlihatkan dalam proses gelar perkara khusus sebagai pembanding dengan ijazah milik Jokowi yang diduga palsu.
Lebih lanjut, Roy juga membantah tudingan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang menjeratnya terkait dugaan rekayasa dan perubahan dokumen.
“Itu semua kami tolak karena kami tidak melakukan rekayasa apa pun. Intinya, kami melakukan analisis. Hasil dari analisis itulah hasil dari software atau program,” tuturnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menjadwalkan gelar perkara khusus pada pukul 10.00 WIB atas permintaan kubu tersangka Roy Suryo dan kawan-kawan. Gelar perkara ini melibatkan pihak internal maupun eksternal kepolisian.
“Jadi hari Senin akan dilaksanakan gelar khusus, akan dihadiri pihak internal maupun eksternal. Sebagai contoh, dari Irwasum, dari Propam, Divkum, dan eksternal ada Kompolnas, Ombudsman, ini akan kita hadiri,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budhi Hermanto.
Rencananya, sesi pertama digelar pukul 10.00 WIB untuk membahas klaster pertama yang melibatkan lima tersangka. Sesi kedua akan digelar pukul 14.00 WIB untuk membahas klaster kedua, yang mencakup tiga tersangka, yaitu Roy Suryo, Rismon, dan dokter Tifa.*
Laporan oleh: Muhammad Reza
