BMKG: Potensi Bibit Siklon Tropis Desember–Februari 2026
FORUM KEADILAN – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengungkapkan adanya potensi terbentuknya bibit siklon tropis pada periode Desember hingga Februari 2026. Fenomena tersebut diperkirakan berpotensi muncul di wilayah selatan Pulau Jawa hingga Papua bagian selatan.
Faisal menjelaskan bahwa secara umum, siklon tidak lazim terbentuk di wilayah dekat ekuator, terutama pada area kurang dari 5 derajat lintang utara maupun selatan akibat lemahnya efek Coriolis. Namun, tercatat peristiwa terdahulu menunjukkan siklon tropis tetap mungkin terjadi di Indonesia.
“Sekarang kita melihat ada kejadian siklon 2001 di Aceh, kemudian siklon Cempaka tahun 2017 di selatan Yogyakarta, dan siklon Seroja pada 2021. Ini menunjukkan terbentuk juga di daerah tropis,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1/12/2025.
Melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), BMKG terus melakukan pemantauan intensif terhadap potensi siklon tropis. Menurut Faisal, bibit siklon diprediksi berpotensi muncul di wilayah Bengkulu, Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua bagian selatan. Akan tetapi, bibit siklon dapat terbentuk lalu menghilang tanpa berkembang menjadi siklon besar.
Ia menekankan bahwa puncak risiko diperkirakan terjadi pada Januari–Februari 2026, bertepatan dengan puncak musim hujan. Faisal menilai, pengalaman dari Siklon Senyar harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan.
Langkah yang perlu dipersiapkan antara lain, penyiapan logistik, tenaga SAR, transportasi, serta pembersihan jalur drainase, melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Yang penting tetap waspada, jangan termakan isu. BMKG akan terus memantau dan memberikan peringatan dini. Bibitnya muncul, apakah berkembang atau tidak, kategorinya berapa, semua akan kami informasikan. Warga tetap awas, siaga, dan selamat,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari
