Sabtu, 15 November 2025
Menu

Prabowo Dapat Penghargaan The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda dari Raja Yordania

Redaksi
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima penghargaan “The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance)” dari Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 14 November 2025 | Dok BPMI Setpres/Cahyo
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima penghargaan “The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance)” dari Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 14 November 2025 | Dok BPMI Setpres/Cahyo
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein, memberikan penghargaan tertinggi The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of The Renaissance) kepada Presiden Prabowo Subianto.

Penghargaan tersebut diberikan di tengah pertemuan kedua kepala negara di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 14/11/2025.

Penghargaan tersebut berbentuk pita yang terurai panjang dengan warna yang sama dengan bendera Yordania, yaitu hijau, putih, merah, dan hitam.

Satu buah bintang besar berwarna putih dan kuning menghiasi penghargaan di bagian bawah pita. Usainya, Raja Abdullah II mengalungkannya kepada Presiden Prabowo yang berdiri di sampingnya.

Di sisi lain, dalam pertemuan bilateral, Prabowo menegaskan, dirinya dan raja Yordania mempunyai kedekatan mendalam dengan Yordania.

“Seperti yang Anda ketahui, saya memiliki ikatan emosional dengan Yordania. Yang Mulia Raja Hussein menerima saya dengan ramah, saya rasa saya lupa berapa tahun yang lalu, hampir 25 tahun yang lalu? 26, 27, 28, 29, ya. Jadi, betapa dekatnya hubungan kita,” jelas Prabowo.

Prabowo mengaku sering mengenang kehidupannya selama di Yordania. Oleh karena demikian Prabowo sangat senang dapat menyambut langsung Raja Yordania di Indonesia.

Prabowo berharap juga Raja Abdullah II ibn Al Hussein dapat tinggal lebih lama di Indonesia.

“Sebenarnya, kami berharap Anda akan tinggal lebih lama, tetapi kami menyadari bahwa Anda memiliki jadwal yang sangat padat,” katanya.*