Kamis, 06 November 2025
Menu

Fadli Zon Sebut Soeharto Tidak Terlibat Genosida 1965: Enggak Pernah Terbukti

Redaksi
Presiden ke-2 RI Suharto | Ist
Presiden ke-2 RI Suharto | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon, menyatakan bahwa Presiden ke-2 RI Soeharto tidak terbukti terlibat dalam pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh terafiliasi PKI pasca kejadian G30S 1965.

Fadli mempertanyakan bukti atas tudingan genosida 1965-1966 yang dialamatkan ke Soeharto tersebut.

“Enggak pernah ada buktinya kan, Enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu,” kata Fadli di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 5/11/2025.

Ia menantang pihak yang menyebutkan hal tersebut dengan membuktikannya lewat fakta sejarah. Fadli mengklaim hingga saat ini tidak ada fakta sejarah yang bisa membuktikan klaim Soeharto terlibat dalam peristiwa itu.

“Mana buktinya? Kan kita bicara sejarah dan fakta dan data gitu. Ada enggak? Enggak ada kan?” tuturnya.

Ia kemudian menjelaskan jasa yang pernah dilakukan Soeharto untuk negara, Salah satunya dalam gerakan Serangan Umum 1 Maret yang menjadi tonggak Indonesia diakui dunia.

“Beliau memimpin Serangan Umum 1 Maret. Itu sebagai contoh, 1 Maret itu serangan besar, Serangan Umum 1 Maret itu salah satu yang menjadi tonggak Republik Indonesia itu bisa diakui oleh dunia, masih ada. Karena Belanda waktu itu mengatakan Republik Indonesia sudah cease to exist, sudah tidak ada lagi,” terangnya.

“Jadi, di perundingan-perundingan di New York ketika itu, Indonesia sudah tidak ada, pemimpinnya sudah ditangkap, wilayah sudah dikuasai, rakyatnya sudah tunduk. Tiba-tiba ada serangan ini, salah satunya adalah serangan besar, Serangan Umum 1 Maret 1949. Itu salah satu yang saya baca dari usulan-usulan itu,” sambungnya.

Di sisi lain, Fadli membeberkan beberapa operasi yang dipimpin oleh Soeharto. Ia mengatakan bahwa gerakan tersebut adalah bukti Soeharto berkontribusi kepada negara.

“Nah, itu kan menandakan Pak Harto sebagai komandan pertempuran Serangan Umum 1 Maret punya jasa di dalam kemerdekaan, perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Belum lagi operasi, pembebasan Irian Barat, dan lain-lain. Jadi ada, ada rinciannya. Nanti rinciannya kalau mau lebih panjang nanti saya berikan,” jelasnya.

Fadli Zon menegaskan bahwa usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional sudah memenuhi syarat dan lolos dalam beberapa tahapan seleksi dari tingkat bawah. Ia menilai tidak ada masalah dari proses pengusulan nama tersebut.

“Yang mengatakan memenuhi syarat itu bukan hanya dari GTK. Dari kabupaten, kota, dari provinsi, dari TP2GP (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat) yang di dalamnya juga, di dalam TP2GP juga akan ada sejarawan. Ada macam-macam tuh orang-orangnya di dalam itu, ada sejarawan, ada tokoh agama, ada akademisi, ada aktivis ya, kemudian, eh, di Kementerian Sosial dibawa ke kami,” katanya.

“Jadi memenuhi syarat dari bawah, dari beberapa layer itu sudah memenuhi syarat. Enggak ada masalah dan itu datangnya dari masyarakat juga,” pungkasnya.*