Selasa, 04 November 2025
Menu

Dua Jam Bertemu Prabowo, Jonan Tepis Bahas Polemik Whoosh

Redaksi
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto | YouTube Sekretariat Presiden
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto | YouTube Sekretariat Presiden
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Mantan Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan, menepis membahas persoalan polemik Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh saat bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, sore, pada Senin, 3/11/2025.

Ia mengaku bahwa pertemuan selama kurang lebih dua jam dengan Prabowo sama sekali tidak membicarakan mengenai permasalahan Whoosh.

“Enggak, saya enggak diminta masukan kok soal itu,” ujar Jonan.

Ketika Ditanyai pandangannya mengenai polemik utang Whoosh yang belakangan mengemuka, Jonan juga menolak berkomentar. Ia mengaku sudah tidak menjabat sebagai Menhub, sehingga tidak berkapasitas untuk berkomentar mengenai hal tersebut.

Ia mengaku kedatangannya tersebut sebagai warga negara biasa, dan berdiskusi dengan Prabowo mengenai program-program prioritas pemerintah saat ini, termasuk makan bergizi gratis (MBG).

“Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal, mungkin tidak mungkin,” ujarnya.

Kedatangan Jonan ke Istana Kepresidenan ini bersamaan dengan munculnya permasalahan utang Whoosh. Pada hari yang sama, juga turut hadir juga ke Istana, Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono dan Dirut PT KAI Bobby Rasyidin.

AHY berbeda dengan Jonan, mengatakan bahwa pertemuan dengan Prabowo pada hari ini salah satunya adalah membahas soal persoalan utang Whoosh.

Tetapi, usai menghadap Prabowo, AHY menyebut bahwa pertemuannya dengan Prabowo itu berbeda sesi dengan Jonan.

Utang Whoosh belakangan ini menjadi polemik. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tidak akan memakai APBN untuk membayar utang proyek kereta cepat tersebut.

Purbaya meminta agar Danantara menangani utang tersebut.

Di sisi lain, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa perwakilan Pemerintah Indonesia akan segera ke Cina untuk melakukan negosiasi utang Whoosh.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh dikelola PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Sebanyak 75 persen pendanaan proyek ini berasal dari dana pinjaman China Development Bank (CDB). Sisa 25 persen lainnya dari ekuitas/dana sendiri pihak konsorsium.

Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan Prabowo sudah mengeluarkan perintah khusus ke Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan juga Danantara terkait utang KCJB Whoosh. Ia berkata perintah diberikan Prabowo pada rapat terbatas dengan tim ekonomi.

Prasetyo mengatakan Prabowo meminta agar Purbaya dkk mencari data dan melihat berbagai opsi untuk menyelesaikan utang kereta cepat, tanpa gejolak ke perekonomian.*