Senin, 03 November 2025
Menu

Projo Dukung Prabowo, Logo Siluet Jokowi akan Diganti

Redaksi
Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu, 1/11/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu, 1/11/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Umum (Ketum) Projo, Budi Arie Setiadi, mengajak para anggota organisasi yang ia pimpin tersebut untuk mendukung program-program pada pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini disampaikan oleh Budi Arie setelah kembali terpilih menjadi Ketum untuk periode 2025-2030 dalam Kongres III Projo pada Sabtu, 1/11 dan Minggu 2/11 di Jakarta.

“Kita sama-sama menggerakkan, mendukung, memperkuat agar program-program kerakyatan Bapak Presiden Prabowo bisa betul-betul terasa manfaatnya bagi rakyat,” ujar Budi dalam Kongres III Projo di Jakarta Pusat, Minggu, 2/11/2025.

Ia menjelaskan bahwa usai berakhirnya 10 tahun masa pemerintahan Jokowi pada 2024, Indonesia memasuki fase pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.

Oleh karena demikian, Budi menyebut, Projo harus menyesuaikan diri, beradaptasi, dan bertransformasi untuk menjawab berbagai tantangan ke depan.

“Pemerintahan Pak Prabowo-Gibran harus kita kawal karena ini pemerintahan lanjutan, pada Pilpres 2024 adalah keberlanjutan yang menang. Rakyat ingin keberlanjutan dalam pembangunan,” tuturnya.

Salah satu resolusi yang digaungkan dalam kongres itu adalah mendukung dan memperkuat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Budi mengatakan bahwa pihaknya juga akan mengubah logo akan diambil dalam forum kongres yang digelar sejak Sabtu hingga Minggu, 2/11/2025.

“Nanti akan kita putuskan di kongres ketiga ini. Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu,” imbuhnya.

Walaupun demikian, Budi Arie mengungkapkan ingin mengganti logo namun tidak akan berganti nama. Ia membantah Projo adalah singkatan dari pro Jokowi.

“Memang enggak ada (singkatan). Cuma teman-teman media kan, ya, Projo (kepanjangannya) pro Jokowi, itu kan karena gampang dilafalkan saja,” ungkapnya.

Menurutnya, Projo sejatinya berarti gabungan dari kata ‘negeri’ dan ‘rakyat’ yang diambil dari Bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi.

“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi, Projo itu sendiri artinya adalah ‘negeri’ dalam bahasa Sanskerta dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya ‘rakyat’. Jadi, kaum Projo adalah ‘kaum yang mencintai negara dan rakyatnya’,” jelasnya.

Jokowi, katanya, telah menyepakati rencana perubahan tersebut dan dirinya menekankan bahwa Projo harus bertranformasi untuk menghadapi tantangan baru.

“(Jokowi) sepakat. Kita harus mentransformasikan Projo karena tugas Projo tadi sudah mengawal pemerintahan Pak Jokowi dua periode dan kita saat ini menghadapi tantangan baru. Ini tidak mudah geopolitiknya, tantangan globalnya, dan sebagainya sehingga kita harus betul-betul persatuan nasional ini menjadi penting,” jelasnya.

Budi Arie pun membantah isu hubungannya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah terputus.

“Saya ingin menjelaskan kepada teman-teman media sekalian karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi, jangan diframing,” kata Budi Arie.

Budi Arie menjelaskan kehadiran Projo tidak terlepas dari kehadiran Jokowi di ranah politik nasional.

Ia pun meminta kepada awak media untuk tidak ‘mengadu domba’ antara Projo dengan Jokowi.

“Jadi sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024,” tuturnya

Budi Arie menyebut bahwa dirinya juga masih menjalin hubungan dengan Jokowi. Salah satunya adalah komunikasinya dengan Jokowi mengenai wacana perubahan lambing Projo

“Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Bapak Jokowi. Bahwa perubahan logo adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan pertembangan zaman,” imbuhnya.

Budi Arie mengatakan bahwa lambang Projo yang baru itu nantinya akan disayembarakan nantinya.

“Sehingga partisipasi publik bisa muncul nanti logo Projo yang baru,” katanya.*