Kamis, 30 Oktober 2025
Menu

Dengarkan Usulan, Pramono Sebut Tarif Transjakarta Bakal Disesuaikan dengan Kemampuan Masyarakat

Redaksi
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung | Dok Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung | Dok Pemprov DKI Jakarta
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku telah mendengarkan usulan-usulan masyarakat terkait tarif Transjakarta yang dikabarkan akan naik.

Katanya, masyarakat mengusulkan agar tarif naik menjadi Rp5 ribu hingga Rp7 ribu saja. Pramono pun memastikan bahwa kenaikan tarif Transjakarta bakal menyesuaikan kemampuan masyarakat.

“Saya juga mendengar rata-rata mereka mengusulkan di media saya itu antara Rp5.000 sampai Rp7.000, rata-rata. Tetapi kami akan memutuskan sesuai dengan nanti apa yang menjadi kemampuan masyarakat,” ungkap Pramono di Balai Kota, Rabu, 29/10/2025.

Pramono mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang memfinalisasi besaran tarif tersebut. Ia pun menjelalskan, beban subsidi yang ditanggung oleh Pemprov untuk setiap tiket Transjakarta selama ini adalah Rp9.700 per tiket.

Ia menilai bahwa subsidi dengan jumlah tersebut terlalu berat apabila terus menerus diberikan. Terlebih lagi, dana bagi hasil (DBH) Pemprov DKI juga sudah dipotong.

“Sebenarnya di tarif yang lama pun kami sudah memsubsidi per tiket berapa ya, Rp9.700, kan terlalu berat kalau terus-menerus seperti itu apalagi DBH-nya dipotong. Maka untuk itu kami akan melakukan penyesuaian,” jelas dia.

Walaupun ada kenaikan tarif, tetapi Pramono memastikan 15 golongan masyarakat yang bisa naik transportasi umum termasuk Transjakarta secara gratis tidak akan terdampak. Akan tetapi, kebijakan ini belum dapat diperluas untuk masyarakat yang belum memiliki KTP Jakarta.

“Jakarta terus terang belum bisa memberikan subsidi untuk 15 golongan di luar warga Jakarta. Jadi untuk yang warga Jakarta tetap kami akan memberikan subsidi, pembebasan, tetapi bagi warga di luar Jakarta tentunya kami belum bisa untuk memberikan subsidi apalagi DBH-nya baru dipotong,” tutur dia.*