Prabowo Serukan Persatuan Nasional dan Revolusi Pendidikan: Bangsa Ini Harus Bangkit dengan Caranya Sendiri
FORUM KEADILAN – Presiden Prabowo Subianto mengatakan, seluruh elemen bangsa untuk meninggalkan perpecahan politik dan bersatu membangun Indonesia. Ia menegaskan, kunci kebangkitan bangsa bukan pada kekuasaan atau persaingan politik, melainkan pada persatuan dan investasi besar di bidang pendidikan.
“Berbeda partai boleh, bersaing boleh. Tapi setelah itu, kita harus bersatu. Jangan teruskan kebencian dan kecurigaan. Itu tidak memberi rakyat pekerjaan,” kata dia di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 29/10/2025.
Prabowo menilai, polarisasi politik yang berkepanjangan hanya akan menghambat pembangunan dan menurunkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
“Kalau negara kita ribut terus, banyak negara lain yang senang. Tapi kalau kita bersatu, tidak ada yang bisa mengalahkan kita,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo mengingatkan bahwa kemakmuran hanya bisa diraih jika seluruh kekuatan bangsa bergerak dalam satu arah. Ia menyebut, rumus kebangkitan Indonesia sesederhana pesan Bung Karno, Persatuan Indonesia.
“Kemakmuran bangsa ditentukan oleh persatuan, bukan perpecahan. Demokrasi itu sehat kalau diikuti kerja sama, bukan saling menjatuhkan,” katanya.
Prabowo juga menegaskan bahwa setiap pemimpin, baik presiden maupun kepala daerah, merupakan bagian dari perjalanan panjang bangsa.
“Keberhasilan hari ini adalah kelanjutan dari presiden-presiden sebelumnya. Dari Bung Karno sampai hari ini, semua berkontribusi,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pemilihan umum dan kontestasi politik selesai, seluruh pihak harus kembali bekerja untuk rakyat.
“Demokrasi bukan untuk menumbuhkan dendam, tapi untuk menumbuhkan solusi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa pendidikan adalah inti dari pembangunan manusia Indonesia. Dirinya berjanji mengalokasikan hasil efisiensi dan penyelamatan keuangan negara untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional, mulai dari sekolah dasar hingga universitas.
“Semua hasil penghematan dan penyitaan akan kita investasikan ke pendidikan. Kita akan bangun sekolah rakyat, memperbaiki fasilitas belajar, dan menyiapkan universitas yang terbaik,” tegas Prabowo.
Prabowo juga menyoroti pentingnya pemenuhan gizi anak-anak Indonesia agar tumbuh menjadi generasi tangguh dan produktif.
“Tidak boleh ada rakyat kita yang kelaparan. Makan bergizi itu strategis, karena tanpa tubuh sehat, tidak mungkin lahir otak-otak cerdas,” katanya.
Selain pendidikan formal, Prabowo menilai kegiatan seperti Pramuka, olahraga, dan pendidikan keagamaan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak bangsa.
“Kita ingin anak-anak Indonesia tumbuh tangguh, tanggap, dan berjiwa nasional,” ujarnya.
Prabowo juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh sekadar meniru pola negara lain dalam membangun bangsanya.
“Kalau di Eropa polisi urus lalu lintas, di sini polisi bisa ikut bantu urusan pangan. Ya, karena ini Indonesia. Kita punya cara sendiri,” kata Prabowo.
Menurutnya, bangsa Indonesia harus bangga dengan jati dirinya, termasuk dalam cara menghadapi tantangan global.
“Kita hormati negara lain, tapi jangan minder. Kita ini bangsa besar. Semua bisa kalau kita kompak,” ucapnya.
Dengan demikian, Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bekerja bersama dalam satu semangat gotong royong untuk masa depan anak bangsa.
“Kalau rakyat sejahtera, kriminalitas turun. Kalau rakyat tidak lapar, bangsa ini kuat. Indonesia akan bangkit, tapi hanya kalau kita bersatu,” tutupnya.*
Laporan oleh: Ari Kurniansyah
