PKS Soroti Ketimpangan Dana Abadi Pesantren dengan Jumlah Santri
FORUM KEADILAN – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menyoroti ketimpangan alokasi Dana Abadi Pesantren yang hingga kini masih tergabung dengan Dana Abadi Pendidikan dibawah LPDP. Ia menyebut, porsi anggaran untuk pesantren jauh lebih kecil dibanding pendidikan umum.
“Dana Abadi Pendidikan totalnya Rp9,3 triliun untuk sekitar 52 juta murid. Sementara Dana Abadi Pesantren hanya Rp250 miliar untuk 11 juta santri. Ini jelas tidak adil,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 24/10/2025.
Oleh karena itu, HNW berharap, kehadiran Ditjen Pesantren nantinya dapat memastikan Dana Abadi Pesantren dikelola secara mandiri dan proporsional, sehingga manfaatnya dapat lebih luas dirasakan oleh kalangan santri dan lembaga pesantren.
Lebih lanjut, ia juga mengusulkan agar beasiswa pesantren tidak hanya berfokus pada studi keagamaan, tetapi juga mencakup bidang lain yang dibutuhkan untuk kemajuan pesantren.
“Misalnya, kalau ada santri kuliah di fakultas teknik atau arsitektur, nanti pesantren punya ahli yang bisa memperbaiki bangunannya sendiri. Atau kalau santri kuliah kedokteran, pesantren bisa punya dokter dari kalangan santri sendiri,” ucapnya.
HNW menambahkan, dengan adanya Ditjen Pesantren, Kementerian Agama (Kemenag) dapat semakin fokus menjalankan fungsi pembinaan keagamaan setelah tidak lagi mengurusi haji dan pengadilan agama.
“Dengan struktur yang semakin kuat dan Ditjen yang khusus mengelola pesantren, Kemenag bisa lebih fokus dalam mengembangkan pendidikan keagamaan Islam yang mandiri, berdaya, dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari
