Minggu, 19 Oktober 2025
Menu

Asal Usul dan Resep Canelé Kue Manis Khas Bordeaux

Redaksi
Kue Canelé | Ist
Kue Canelé | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILANKue mungil berwarna cokelat keemasan ini mungkin terlihat sederhana, tapi di balik kulitnya yang karamel dan renyah, tersimpan sejarah panjang dan teknik pembuatan yang tak bisa asal. Namanya Canelé (dibaca: kan-le), kue khas Bordeaux, Prancis, yang kini jadi salah satu ikon pastry Eropa dan banyak digemari di kafe-kafe modern.

Canelé dikenal dengan teksturnya yang unik—bagian luar garing berlapis karamel, sementara dalamnya lembut dan harum vanila-rum. Namun, proses membuatnya tak semudah terlihat. Banyak orang menyebut canelé sebagai “kue yang sederhana tapi penuh seni”.

Asal Usul Canelé yang Penuh Misteri

Canelé pertama kali muncul di kota Bordeaux sekitar abad ke-17. Menurut catatan sejarah kuliner, kue ini diyakini dibuat oleh para biarawati di biara Annonciades menggunakan kuning telur sisa dari pembuatan anggur. Warga Bordeaux kala itu sering menggunakan putih telur untuk menyaring anggur, sehingga tersisa banyak kuning telur yang kemudian diolah menjadi adonan manis berbahan tepung, susu, mentega, dan gula.

Seiring waktu, resep ini berkembang hingga menjadi Canelé de Bordeaux yang kita kenal sekarang. Bentuk khasnya—silinder kecil dengan rongga di tengah dan warna cokelat gelap—dihasilkan dari cetakan tembaga berlapis lilin lebah. Teknik ini menciptakan kulit luar yang renyah dan aroma khas yang menggoda.

Menariknya, canelé sempat nyaris punah pada abad ke-19 sebelum akhirnya dihidupkan kembali oleh para pembuat pastry lokal di tahun 1900-an. Kini, kue ini menjadi simbol keanggunan kuliner Prancis dan disajikan di berbagai kedai kopi hingga hotel bintang lima di seluruh dunia.

Resep Canelé Anti Gagal di Rumah

Meski terlihat rumit, canelé bisa dibuat di dapur rumah asal kamu mengikuti langkah dan waktu dengan sabar. Berikut resep versi sederhana yang bisa dicoba.

Bahan-bahan:

– 500 ml susu full cream

– 50 gram mentega unsalted

– 1 batang vanila (atau 1 sdt ekstrak vanila)

– 2 butir telur utuh

– 2 kuning telur

– 200 gram gula pasir

– 100 gram tepung terigu protein sedang

– 2 sdm rum (opsional, bisa diganti dengan ekstrak rum tanpa alkohol

– Sejumput garam

Langkah Membuat:

  1. Panaskan susu dan mentega.

Didihkan susu, mentega, dan vanila hingga hangat, lalu diamkan sampai agak dingin.

  1. Kocok telur dan gula.

Campur telur utuh, kuning telur, dan gula hingga rata (tidak perlu sampai mengembang).

  1. Masukkan tepung dan garam.

Aduk hingga tercampur rata tanpa menggumpal.

  1. Tuang campuran susu hangat perlahan.

Aduk hingga adonan halus, lalu tambahkan rum.

  1. Diamkan adonan minimal 24 jam di kulkas.

Langkah ini penting agar tekstur kue menjadi lembut dan aromanya keluar sempurna.

  1. Siapkan cetakan canelé.

Olesi dengan mentega cair atau campuran lilin lebah jika tersedia.

  1. Tuang adonan dan panggang.

Panaskan oven hingga 230°C, panggang selama 10–15 menit, lalu turunkan suhu ke 180°C dan lanjutkan memanggang selama 45–60 menit hingga permukaan berwarna cokelat gelap dan mengilap.

  1. Dinginkan sebelum disajikan.

Canelé akan terasa sempurna ketika bagian luar tetap renyah dan bagian dalamnya lembut serta wangi.

Tips Sukses Membuat Canelé

1. Gunakan cetakan logam atau tembaga untuk hasil kulit yang lebih karamel dan bertekstur.

2. Dinginkan adonan semalaman. Ini kunci utama tekstur canelé yang khas.

3. Jangan memanggang di suhu terlalu rendah, karena bagian luar tidak akan membentuk karamel dengan sempurna.

4. Cicipi saat hangat, karena itulah waktu terbaik menikmati aroma vanila dan mentega yang meleleh di lidah.

Kelezatan yang Layak Diperjuangkan

Membuat canelé memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tapi hasilnya sepadan. Tekstur kontras antara luar dan dalam, aroma vanila yang lembut, serta rasa manis karamel yang menggigit membuat kue ini sulit ditolak.

Canelé bukan sekadar kue kecil dari Prancis, melainkan simbol kesempurnaan dalam detail. Setiap gigitan mengingatkan kita bahwa hal sederhana bisa jadi luar biasa ketika dibuat dengan cinta dan ketelitian.*