Istana Ungkap Anggaran Penerima BLT 35 Juta Keluarga Penerima adalah Hasil Efisiensi

FORUM KEADILAN – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengungkapkan anggaran untuk penambahan penerima bantuan langsung tunai (BLT) sebanyak 35 juta penerima manfaat berasal dari efisiensi pemerintah.
“Termasuk di akhir tahun, kemudian kita evaluasi ternyata kita punya kemampuan fiskal untuk merealokasi, sehingga bisa membantu saudara-saudara kita di desil 1 dan 4, oleh karena perhitungan itulah pemerintah memutuskan untuk memberi BLT selama 3 bulan,” ucap Prasetyo di Cikini, Jakarta, Jumat, 17/10/2025.
Prasetyo mengatakan bahwa efisiensi anggaran yang diambil pemerintah adalah mengurangi belanja yang dinilai tidak produktif.
Lalu, anggaran tersebut direalokasikan ke kegiatan yang dinilai lebih produktif dan membawa manfaat lebih besar ke masyarakat luas.
Pemberian BLT, lanjutnya, bagi masyarakat yang masuk dalam kategori desil 1-4 DTSEN ini belum pernah terjadi sebelumnya.
“Itu akibat kita berhasil melakukan penghematan dari anggaran yang kita miliki selama satu tahun,” tuturnya.
Diketahui, pada hari ini, pemerintah mengumumkan penambahan jumlah BLT atau bansos hingga 35 juta keluarga penerima manfaat.
Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menambah jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) atau yang dikenal dengan bansos hingga 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tambahan BLT akan dimulai bulan ini. Menurutnya, akan ada penerima-penerima baru yang sebelumnya tidak tersentuh bantuan pemerintah.
“Bantuan langsung tunai, Bapak Presiden minta menambahkan BLT yang akan diberikan Oktober, November, Desember 2025, akan diterima 35 juta keluarga penerima manfaat,” kata Airlangga pada jumpa pers di Jakarta, Jumat, 17/10/2025.
Dengan asumsi satu keluarga berisi empat orang, Airlangga mengatakan bantuan ini akan menyentuh sekitar 147 juta orang. Penerima adalah masyarakat yang masuk desil 1-4 DTSEN.
Ia menjelaskan bahwa 18,3 juta orang di antaranya adalah masyarakat yang selama ini sudah pernah menerima bantuan. Lalu sisanya adalah masyarakat yang membutuhkan, tetapi selama ini tidak mendapatkan bantuan pemerintah.
“Akan dilakukan segera melalui Himbara untuk 18,3 juta orang mulai minggu depan, 17,2 juta melalui PT Pos, mulai Senin,” jelasnya.
Airlangga menyebutkan penambahan jumlah penerima bansos ini dilakukan menggunakan APBN yang belum terserap.
“Hasil efisiensi realokasi anggaran,” katanya.*