Resmi! Perjanjian Damai Gaza Disahkan, 4 Negara Ini Jadi Mediator

FORUM KEADILAN – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bersama dengan Kepala negara-negara mediator mengesahkan dokumen mengenai perjanjian di Jalur Gaza.
Mereka menandatangani dokumen itu dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian 2025 di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13/10/2025 waktu setempat.
Negara yang menjadi mediator perjanjian damai Gaza adalah:
1. Amerika Serikat (AS): Donald Trump.
2. Mesir: Abdel Fatah el-Sisi.
3. Qatar: Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.
4. Turki: Recep Tayyip Erdogan.
Ada lebih dari 20 pemimpin dunia dan organisasi menjadi saksi peristiwa ini, termasuk dari Indonesia, Perancis, Inggris, Otoritas Palestina, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tetapi, diketahui Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tidak hadir dengan alasan hari raya. Hamas juga tidak berkoordinasi melalui mediator dari Qatar dan Mesir.
KTT Perdamaian berlangsung usai Hamas dan Israel menepati komitmen fase pertama gencatan senjata berdasarkan proposal AS.
Kedua pihak bertukar sandera dan tahanan, Senin, 13/10/2025. Hamas membebaskan 20 sandera hidup dan akan segera menyerahkan jenazah empat sandera dan Israel juga tengah membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Pada Kamis, 9/10/2025, pada tahap pertama Hamas akan membebaskan 20 sandera Israel. Sebagai gantinya, Israel akan melepaskan hampir 2.000 tahanan asal Palestina, termasuk 250 orang yang sebelumnya divonis hukuman seumur hidup dan 1.700 tawanan yang ditahan sejak perang dimulai.
Pertukaran tersebut dijadwalkan berlangsung dalam waktu 72 waktu jam usai kesepakatan gencatan senjata mulai dijalankan.
Setidaknya 400 truk bantuan diizinkan memasuki Jalur Gaza setiap hari selama lima hari pertama gencatan senjata. Jumlah ini akan bertambah pada hari-hari berikutnya.
Kesepakatan itu juga memuat klausul pemulangan pengungsi dari Gaza Selatan ke Kota Gaza dan wilayah Utara.
Penarikan pasukan Israel pun dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang sudah disepakati
Berikut isi teks lengkapnya.
Teks Lengkap Deklarasi Damai Gaza
Deklarasi Trump untuk Perdamaian dan Kemakmuran Abadi
Kami, pihak yang bertanda tangan di bawah ini, menyambut baik komitmen dan implementasi yang benar-benar bersejarah oleh semua pihak dalam Perjanjian Damai Trump, yang mengakhiri lebih dari dua tahun penderitaan dan kerugian yang mendalam – membuka babak baru bagi kawasan yang didefinisikan oleh harapan, keamanan, dan visi bersama untuk perdamaian dan kesejahteraan.
Kami mendukung dan mendukung upaya tulus Presiden Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah. Bersama-sama, kita akan melaksanakan perjanjian ini dengan cara yang menjamin perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesempatan bagi seluruh rakyat di kawasan ini, termasuk Palestina dan Israel.
Kami memahami bahwa perdamaian abadi adalah perdamaian yang mana baik warga Palestina maupun Israel dapat sejahtera, hak asasi manusia fundamental mereka terlindungi, keamanan mereka terjamin, dan martabat mereka dijunjung tinggi.
Kami menegaskan bahwa kemajuan yang berarti muncul melalui kerja sama dan dialog berkelanjutan, dan bahwa penguatan ikatan antarnegara dan masyarakat melayani kepentingan abadi perdamaian dan stabilitas regional dan global.
Kami menyadari makna historis dan spiritual yang mendalam dari wilayah ini bagi komunitas agama yang akarnya terjalin erat dengan tanah air di wilayah ini – Kristen, Islam, dan Yahudi di antaranya. Penghormatan terhadap hubungan sakral ini dan perlindungan situs warisan mereka akan tetap menjadi prioritas utama dalam komitmen kami untuk hidup berdampingan secara damai.
Kami bersatu dalam tekad untuk memberantas ekstremisme dan radikalisasi dalam segala bentuknya. Tidak ada masyarakat yang dapat berkembang ketika kekerasan dan rasisme dinormalisasi, atau ketika ideologi radikal mengancam tatanan kehidupan sipil. Kita berkomitmen untuk mengatasi kondisi yang memungkinkan ekstremisme dan untuk mempromosikan pendidikan, kesempatan, dan rasa saling menghormati sebagai fondasi perdamaian abadi.
Dengan ini kami berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa di masa mendatang melalui keterlibatan dan negosiasi diplomatik, alih-alih melalui kekerasan atau konflik yang berkepanjangan. Kami mengakui bahwa Timur Tengah tidak dapat bertahan dalam siklus peperangan yang berkepanjangan, negosiasi yang mandek, atau penerapan persyaratan yang telah dinegosiasikan secara terpisah-pisah, tidak lengkap, atau selektif. Tragedi yang terjadi selama dua tahun terakhir harus menjadi pengingat yang mendesak bahwa generasi mendatang berhak mendapatkan yang lebih baik daripada kegagalan di masa lalu.
Kami menjunjung tinggi toleransi, martabat, dan kesempatan yang sama bagi setiap orang, guna memastikan wilayah ini menjadi tempat di mana semua orang dapat mengejar aspirasi mereka dengan damai, aman, dan sejahtera secara ekonomi, tanpa memandang ras, keyakinan, atau suku.
Kami mengejar visi komprehensif tentang perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan bersama di kawasan, yang didasarkan pada prinsip saling menghormati dan nasib bersama.
Dengan semangat ini, kami menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam membangun perjanjian perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan di Jalur Gaza, serta hubungan yang bersahabat dan saling menguntungkan antara Israel dan negara-negara tetangganya di kawasan tersebut. Kami berjanji untuk bekerja sama dalam menerapkan dan melestarikan warisan ini, membangun fondasi kelembagaan yang memungkinkan generasi mendatang untuk tumbuh bersama dalam damai.
Kami berkomitmen untuk masa depan perdamaian abadi.
Donald J. Trump
Presiden Amerika Serikat
Abdul Fattah El Sisi
Presiden Republik Arab Mesir
Tamim bin Hamad Al Thani
Emir Negara Qatar
Recep Tayyip Erdoğan
Presiden Republik Turki*