Purbaya soal MBG: Contoh Nyata Pemerataan Manfaat Pembangunan

FORUM KEADILAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah sekadar kebijakan populis yang menguras anggaran negara. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Purbaya memandang bahwa program yang mulai bergulir sejak 6 Januari 2025 ini justru merupakan contoh nyata pemerataan manfaat pembangunan dan upaya menciptakan stabilitas nasional yang dinamis.
“Ketika Pak Prabowo jalankan kebijakan MBG, apa lagi yang populis-populis, semuanya rebut. Sekolah Rakyat pemerataan yang lain. Semuanya rebut kan? Pasti ada yang protes. Buang-buang duit buat makan,” ungkap Purbaya dalam acara Investor Daily Summit, dikutip Jumat, 10/10/2025.
“Kalau pandangan saya beda. Itu adalah salah satu upaya dari pemerataan manfaat pembangunan. Itu akan menciptakan stabilitas nasional yang dinamis. Jadi kalau saya lihat, dia menjalankan pemerataan manfaat dan stabilitas nasional yang dinamis,” lanjut dia.
Purbaya membeberkan bahwa pandangannya tersebut selaras dengan teori pembangunan ekonomi Sumitronomics yang dirumuskan oleh ayah Prabowo, yaitu ekonom Sumitro Djojohadikusumo. Teori ini menekankan pada tiga pilar utama pembangunan, yakni pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan manfaat pembangunan, dan stabilitas nasional yang dinamis. Teori ini sendiri sempat populer pada masa Orde Baru dengan nama Trilogi Pembangunan.
Kata Purbaya, pemerintah saat ini sedang menghidupkan lagi semangat tersebut dalam konteks kekinian melalui MBG.
Walaupun demikian, Purbaya sebelumnya sempat mengatakan bahwa dirinya akan tetap menarik anggaran MBG jika serapan anggarannya minim. Purbaya menargetkan hal ini hingga akhir Oktober 2025.
“Kalau nanti akhir Oktober, saya bisa prediksi berapa penyerapannya, kalau kurang kita ambil uangnya. Kalau lebih, kita tambah. Kita lihat berapa efektif dia menjalankan programnya dengan baik,” ungkap Purbaya setelah acara HUT ke-80 TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5/10.
Purbaya mengingingkan program MBG bisa berjalan lancar. Bahkan ia terus melakukan pemantauan terhadap penyerapan anggaran program ini.
“(MBG) akan terus berjalan, cuma kita pastikan lebih baik pelaksanannya, bukan saya yang mandor. Tapi kalau uangnya nggak dipakai saya ambil,” tutur dia.
Diketahui, MBG merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mencatat realisasi anggarannya sudah mencapai Rp20 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga awal Oktober ini.
Sekitar 30 juta anak telah menerima manfaat melalui 13 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah. Jumlah ini meningkat dibandingkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa per 8 September 2025, yaitu realisasi MBG baru mencapai Rp13 triliun atau 18,3 persen.*