Kamis, 09 Oktober 2025
Menu

Jejak Panjang Jane Goodall dari Peneliti Simpanse hingga Pelopor Konservasi Dunia

Redaksi
Dr. Jane Goodall | Ist
Dr. Jane Goodall | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Lahir dengan nama Valerie Jane Morris-Goodall pada 3 April 1934 di London, Inggris, Jane tumbuh dengan rasa ingin tahu yang besar terhadap alam dan hewan. Cinta itu membawanya melangkah keluar dari jalur karier konvensional.

Meski tanpa pendidikan formal di bidang sains, Jane nekat menempuh perjalanan ke Afrika pada akhir 1950-an. Di sanalah ia bertemu antropolog Louis Leakey, yang kemudian memberinya kesempatan untuk melakukan penelitian lapangan terhadap simpanse liar di Tanzania.

Pada Juli 1960, di usia 26 tahun, Jane memulai penelitiannya di Gombe Stream Chimpanzee Reserve (sekarang Gombe National Park). Dari hutan inilah, ia mengubah cara dunia memandang hewan dan manusia.

Penemuan Jane Goodall yang Mengubah Ilmu Pengetahuan

Selama lebih dari enam dekade meneliti perilaku simpanse, Jane Goodall menemukan hal-hal yang mengguncang pandangan ilmiah pada masanya.

1. Simpanse Dapat Menggunakan Alat

Jane mengamati bahwa simpanse menggunakan dahan dan rumput untuk mengais serangga dari sarang rayap. Temuan ini menghancurkan anggapan lama bahwa hanya manusia yang mampu menggunakan alat.

2. Hewan Memiliki Emosi dan Kepribadian

Dalam catatan lapangannya, Jane menunjukkan bahwa setiap simpanse memiliki kepribadian unik—ada yang lembut, ada yang dominan. Mereka juga membentuk ikatan sosial, menunjukkan kasih sayang, bahkan berduka atas kehilangan anggota kelompok.

3. Budaya yang Dapat Diteruskan

Jane menemukan bahwa perilaku tertentu—seperti cara memecahkan kacang atau mencari makanan—diturunkan dari generasi ke generasi. Ini berarti simpanse memiliki bentuk “budaya” sederhana, sesuatu yang dulu dianggap eksklusif bagi manusia.

4. Kekerasan dan Konflik Sosial

Penelitiannya juga menunjukkan bahwa simpanse dapat berperang antarkelompok dan terlibat dalam konflik internal. Fakta ini membuka pandangan baru tentang asal-usul perilaku sosial manusia.

Penemuan-penemuan itu bukan hanya memperluas pengetahuan sains, tetapi juga menumbuhkan empati manusia terhadap hewan dan alam.

Warisan dan Pengaruh Jane Goodall bagi Dunia

Lebih dari sekadar ilmuwan, Jane adalah aktivis lingkungan dan pendidik global yang mewariskan gagasan besar tentang hubungan manusia dan alam.

Jane Goodall Institute

Didirikan pada 1977, organisasi ini berfokus pada riset lanjutan, konservasi habitat, serta perlindungan simpanse dan satwa liar. Kini, lembaga ini aktif di lebih dari 30 negara.

Roots & Shoots

Pada 1991, Jane meluncurkan program Roots & Shoots—gerakan pendidikan lingkungan untuk anak muda yang kini hadir di lebih dari 140 negara. Program ini mengajarkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.

Penghargaan dan Pengakuan Dunia

Sepanjang hidupnya, Jane menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti:

– Dame Commander of the Order of the British Empire (2004)

– United Nations Messenger of Peace (2002)

– Presidential Medal of Freedom (2025)

Tak hanya sebagai ilmuwan, Jane juga menjadi simbol kekuatan perempuan dalam dunia sains dan konservasi.

Relevansi Warisan Jane Goodall di Era Modern

Kisah Jane Goodall tetap relevan di tengah krisis lingkungan global saat ini. Pesannya sederhana namun kuat: “Setiap tindakan kecil berarti.”

1. Konservasi Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Dunia menghadapi ancaman deforestasi, perubahan iklim, dan perburuan liar. Pemikiran Jane mengingatkan kita bahwa menjaga hutan berarti menjaga kehidupan.

2. Kesadaran Lingkungan dalam Kehidupan Sehari-hari

Jane menekankan bahwa perubahan bisa dimulai dari kebiasaan kecil: memilih produk ramah lingkungan, mengurangi plastik, hingga mendukung petani lokal.

3. Pendidikan untuk Generasi Muda

Melalui Roots & Shoots, Jane membekali generasi baru dengan nilai keberlanjutan dan empati terhadap makhluk hidup.

4. Etika dalam Hubungan Manusia dan Alam

Penelitiannya menjadi dasar etika baru bahwa hewan bukan sekadar objek, melainkan sesama penghuni bumi yang pantas dihormati.

Dalam salah satu pidatonya, Jane Goodall pernah berkata, “Kamu tidak boleh menyerah. Kamu harus melakukan bagianmu.”

Kata-kata itu kini terasa abadi. Jane mungkin telah tiada, tetapi semangat dan pemikirannya akan terus hidup di hati para peneliti, aktivis, dan generasi muda di seluruh dunia.

Warisan Jane Goodall bukan hanya tentang penelitian, melainkan tentang cara kita memandang kehidupan.

Bahwa manusia dan alam bukan dua hal terpisah—melainkan satu kesatuan yang saling bergantung.*

Laporan oleh: Michelle Angella