Rabu, 08 Oktober 2025
Menu

BNPB soal Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny: Seluruh Jenazah sudah Ditemukan

Redaksi
Pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur | Dok. BNPB
Pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur | Dok. BNPB
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Seluruh jenazah korban reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan mengungkapkan bahwa keseluruhan yang berhasil dievakuasi sejumlah 63 jenazah. Dari total tersebut, ada tujuh yang berupa potongan tubuh.

“Seluruh jenazah sudah ditemukan. Dari total itu, ada tujuh berupa potongan tubuh,” ungkap Budi lewat konferensi pers di posko tanggap darurat di halaman Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 7/10/2025.

Berdasarkan hasil dari identifikasi sementara, jelas Budi, semua jenazah yang telah ditemukan diperkirakan berasal dari kompleks ponpes yang saat ini sudah rata dengan tanah. Ia pun mengatakan, kecil kemungkinan saat ini masih ada jenazah di sana. Area tersebut juga sudah bersih dari material runtuhan bangunan.

“Sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah,” ujar dia.

Walaupun begitu, untuk memastikan apakah tujuh bagian tubuh yang ditemukan milik dua korban yang dilaporkan hilang, masih perlu menunggu hasil identifikasi lanjutan dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Lewat hasil identifikasi, nantinya juga akan diketahui jumlah akhir korban runtuhnya ponpes tersebut.

“Dari sisi teknis, operasi Basarnas telah dianggap selesai karena tidak ada lagi tanda-tanda korban di bawah reruntuhan. Namun kepastian jumlah korban secara resmi baru dapat dipastikan setelah proses DVI selesai,” kata Budi.

Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin, 29/9/2025 sore.

Sejak kejadian tersebut, ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.*