Minggu, 05 Oktober 2025
Menu

ESDM Buka Suara Terkait BBM Mengandung Etanol Ganggu Performa

Redaksi
Pertamina
Pertamina | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa kandungan etanol yang terdapat dalam base fuel atau bahan bakar minyak (BBM) murni tak akan mengganggu performa mesin kendaraan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan bahkan base fuel yang mengandung etanol lebih baik untuk mesin kendaraan.

“Etanol itu di internasional sudah banyak yang pakai sebenarnya. Jadi tidak mengganggu performa bahkan bagus dengan menggunakan etanol itu,” ujar Laode ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 3/10/2025.

Etanol menilai bahwa hal tersebut sudah lumrah digunakan ole berbagai negara di dunia. Seperti Brazil, negara itu bahkan sudah memanfaatkan etanol dalam kandungan BBM-nya. Bahkan, Brazil dikatakan telah menggunakan etanol lebih dari 20 persen.

“Jadi nggak ada masalah sih sebenarnya,” tuturnya.

Amerika, lanjutnya, saat ini sudah menggunakan etanol dalam kandungan BBM-nya. Salah satu badan usaha di Amerika yaitu Shell, juga menggunakan etanol sebagai salah satu kandungan dalam BBM-nya.

“Kalau di Amerika aja Shell juga udah pake etanol. Di Amerika sendiri mereka bensinnya pake etanol,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengatakan bahwa salah satu yang menjadi kendala dalam kerja sama antara pihak swasta dengan Pertamina adalah kandungan etanol pada BBM murni atau base fuel milik Pertamina.

Kandungan etanol itu dinilai tidak sesuai spesifikasi BBM SPBU swasta.

“Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan. Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20 persen etanol. Kalau tidak salah. Nah, sedangkan ada etanol 3,5 persen,” ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Kamis, 2/10/2025.

Menurutnya, konten etanol yang terdapat dalam base fuel Pertamina sebetulnya masih masuk tingkat yang diperkenankan oleh pemerintah.

“Nah, tetapi teman-teman SPBU swasta berkenan jika nanti pada kargo selanjutnya siap bernegosiasi kalau memang nanti kualitasnya. Ini bukan masalah kualitas, masalah konten. Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk yang masing-masing. Karena ini beda-beda merek, beda spesifikasi,” jelasnya.*