Jumat, 26 September 2025
Menu

KPK Tegur Lisa Mariana Lantaran Sering Ungkap Kasus Bank BJB di Medsos

Redaksi
Lisa Mariana bersama kuasa hukum di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22/8/2025 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Lisa Mariana bersama kuasa hukum di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22/8/2025 | Muhammad Reza/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegur Lisa Mariana (LM) yang dinilai terlalu sering menyampaikan informasi terkait kasus dugaan korupsi Bank BJB melalui media sosial (medsos).

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, seharusnya Lisa menyampaikan keterangan atau data yang dimilikinya langsung kepada penyidik saat pemeriksaan, bukan di ruang publik.

“Harusnya LM menyampaikan itu pada saat diperiksa di sini, tidak di media sosial,” ujar Asep di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 25/9/2025.

Asep menjelaskan, pihaknya sudah memberi kesempatan kepada Lisa untuk menyampaikan informasi terkait kasus tersebut. Oleh karena itu, penyidik akan mendalami lebih lanjut data yang sudah diterima dalam pemeriksaan resmi.

“Kalau ini kan tiba-tiba di luar seperti itu. Yang bersangkutan sudah dikasih kesempatan, dijelaskan, ya berarti sedang didalami sama penyidik kalau sudah dikasih (informasi),” tuturnya.

Sebelumnya, selebram Lisa Mariana curhat di medsos yang ditujukan untuk KPK. Dalam postingannya, Lisa meminta KPK membuat daftar dan memanggil perempuan-perempuan yang diduga menerima aliran dana dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Kepada bapak-bapak penyidik KPK yang terhormat, mohon diusut tuntas juga, tolong disurati, tolong disurati, yang kemarin sudah di-list (dibuat daftar) beberapa nama perempuan yang menerima aliran dana juga,” kata Lisa dalam akunnya beberapa waktu lalu.

KPK sendiri telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, yakni Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dan Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus Kepala Divisi Corsec BJB Widi Hartoto.

Kemudian, pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress Suhendrik, serta pengendali Cipta Karya Sukses Bersama Sophan Jaya Kusuma.

Adapun penyidik KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi di Bank BJB tersebut mencapai Rp222 miliar.*

Laporan oleh: Muhammad Reza