Minggu, 14 September 2025
Menu

Aktivis dan Tokoh Masyarakat Nyatakan Solidaritas untuk Delpedro dan Kawan-Kawan: Demokrasi Kita Sedang Mundur

Redaksi
Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen | Instagram @lokataru_foundation
Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen | Instagram @lokataru_foundation
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat menyampaikan pernyataan solidaritas terhadap Direktur Lokataru Fondation Delpedro Marhaen dan sejumlah aktivis lainnya yang ditangkap oleh pihak kepolisian atas tuduhan penghasutan. Pernyataan ini disampaikan dalam aksi solidaritas yang berlangsung di depan Polda Metro Jaya, Rabu, 10/9/2025.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Dimas Arya Bagus Saputra menyatakan bahwa tuduhan yang dilayangkan kepada para aktivis tersebut merupakan tuduhan yang terburu-buru dan berpotensi merusak masa depan partisipasi politik anak muda.

“Kami bersepakat bahwa tuduhan penghasutan terhadap Pedro, Muzaffar, Syahdan, dan Haris adalah tuduhan yang tidak berdasar. Ini bisa merusak semangat gerakan anak muda dalam mendorong kebijakan publik yang lebih baik,” ujarnya kepada media di Polda Metro Jaya, Rabu, 10/9.

Selain itu, hadir pula dalam aksi tersebut sejumlah tokoh dan aktivis lainnya, antara lain Fathia Maulidiyanti, Suciwati, Roy Murtado, John Muhammad, dan Almas Syafirani dari Indonesia Corruption Watch (ICW).

Sementara itu, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Fathia Maulidiyanti menyebut, penangkapan Delpedro dan rekan-rekannya sebagai bentuk penyusutan ruang gerak masyarakat sipil dan kriminalisasi terhadap aktivisme.

“Penangkapan ini adalah upaya pengambinghitaman, dan menunjukkan bahwa ruang partisipasi publik, terutama anak-anak muda, semakin menyempit. Demokrasi tidak boleh hanya berhenti di kotak suara, demonstrasi juga bagian dari hak konstitusional,” kata Fathia.

Ia juga menyoroti lambannya penanganan kasus kekerasan oleh aparat dalam insiden tanggal 25 Agustus yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, dibandingkan dengan cepatnya tindakan terhadap para aktivis.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Hijau Roy Murtadho menegaskan bahwa Delpedro adalah sosok aktivis yang dikenal berkomitmen tinggi terhadap keadilan dan demokrasi.

“Ini bukan hanya masalah Delpedro dan kawan-kawan. Ini adalah alarm bagi kita semua. Jika aktivis HAM dan demokrasi dikriminalisasi, maka demokrasi kita sedang mundur. Tapi kriminalisasi ini tidak boleh membuat kita takut, justru harus menjadi momentum kebangkitan,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh jaringan dan masyarakat luas untuk bersolidaritas, menolak kriminalisasi terhadap aktivis, dan terus memperjuangkan keadilan sosial.

“Kalau semua aktivis pejuang demokrasi, pejuang HAM, dikriminalisasi ini satu tanda bahwa demokrasi kita sedang mundur. Jadi saya mohon untuk semua kawan, jaringan untuk semakin solid untuk mewujudkan agenda keadilan sosial bagi seluruh Indonesia. Enggak ada republik tanpa keadaan sosial,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Ari Kurniansyah