Rabu, 10 September 2025
Menu

Berencana Dilaporkan ke Polisi, Ferry Irwandi: Kenapa Harus Takut?

Redaksi
CEO Malaka Project Ferry Irwandi | Instagram @irwandiferry
CEO Malaka Project Ferry Irwandi | Instagram @irwandiferry
Bagikan:

FORUM KEADILAN – CEO Malaka Project Ferry Irwandi menanggapi rencana pelaporan dirinya terkait dugaan pencemaran nama baik salah satu institusi. Ia mempertanyakan mengapa harus merasa takut setelah Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring hendak melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

“Kenapa saya harus takut sama TNI?” kata Ferry saat dihubungi wartawan, Selasa, 9/9/2025.

Menurut Ferry, seharusnya TNI justru melindungi, bukan melaporkan masyarakat.

“Emang saya ancaman ketahanan nasional? Emang saya pegang rudal? Pegang senjata? Pegang balistik? Saya sampai sekarang, kenapa takut? Saya percaya dilindungi oleh aparat saya kok,” ucap dia.

Sejauh ini, Ferry Irwandi belum merasakan suatu hal yang membuatnya khawatir atau risih. Namun, dia mempersilakan kepolisian proses hukum dilakukan jika TNI melaporkannya.

“Kalau dibilang enggak takut, enggak takut. Kalau dibilang khawatir, apa yang saya khawatirkan? Saya cuma warga negara biasa kok, enggak punya relasi kuasa, enggak punya senjata,” tegas dia.

Kata Ferry, langkah hukum adalah hak setiap orang. Namun, dirinya heran karena aturan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah sangat terang membeberkan pencemaran nama baik hanya bisa dilaporkan pribadi, bukan institusi.

“Kalau diproses, proses saja. Kalau mau diproses silakan. Itu kan hak setiap orang. Saya cuman heran saja bukannya sudah ada aturan MK,” ucapnya.

Ferry mengaku bingung aktivitas apa yang membuatnya dituding mencemarkan nama baik TNI. Ia menegaskan tidak pernah merasa menyerang institusi tersebut, bahkan podcast yang rutin ia jalankan disebutnya aman-aman saja.  Dalam sepekan terakhir, Ferry tegas menyampaikan tidak ada hal apa pun yang menyinggung TNI.

“Nama baik apa yang saya cemarkan? Tanya mereka dong kalau podcast saya aman-aman saja. Menyinggung apa? Saya gak tahu. Tanya yang nuduh,” ujar dia.

Meski begitu, ia tak menampik menjadi sasaran serangan siber. Data pribadinya sempat dibocorkan, nomor kontak dirinya dan istrinya disebar, bahkan ia menerima fitnah serta ancaman. Namun Ferry menyebut, dukungan masyarakat lebih banyak dibanding serangan yang diarahkan kepadanya.

“Iya, dan ada buktinya,” ucap dia.

Namun, ia menegaskan tidak terganggu soal tuduhan itu. Ia menganggap proses hukum sah-sah saja berjalan, asalkan sesuai aturan. Baginya, sebagai warga biasa yang tidak punya kuasa, apa pun hasilnya akan diterima.

“Gak ada perasaan khusus. Cuman kalau secara hukum salah ya silakan di proses. Tapi kalau secara hukum gak salah ya syukur. Wong saya bingung ditanya perasaan apa, kalau dibilang gak takut, gak takut kalau dibilang khawatir apa yang saya khawatirkan,” ucap dia.

Ferry berpesan agar tetap sehat dan melihat kenyataan bahwa publik sekarang memiliki akses informasi yang luas. Ia pun menegaskan tidak akan kapok berbicara karena merasa tidak melakukan kesalahan.

“Kapok kalau buat salah ya. Kan saya tidak membuat kesalahan apa pun. Kalau dibilang kapok saya bingung kapoknya karena saya tidak membuat kesalahan,” pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah komandan pasukan TNI mendatangi Mapolda Metro Jaya pada Senin, 8/9 siang. Mereka adalah Danstsiber TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring, Danpuspom Mayjen TNI Yusri Nuryanto, Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, dan Kababinkum TNI Laksda Farid Ma’ruf.

Mereka datang untuk melakukan konsultasi hukum untuk membuat laporan mengenai hasil temuan patroli siber TNI terhadap konten kreator Ferry Irwandi.

“Konsultasi kami ini terkait dengan kami menemukan hasil dari patroli siber, terdapat kami temukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Saudara Ferry Irwandi,” kata Juinta.*

Laporan oleh: Ari Kurniansyah