Pengamat: Reshuffle Kabinet Prabowo Momentum Redam Kritik Publik

FORUM KEADILAN – Pengamat politik dari Citra Institute Yusak Farchan menilai, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada hari ini tak lepas dari dinamika demonstrasi yang berkembang dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Yusak, tekanan publik menjadi momentum paling tepat bagi Prabowo untuk melakukan bongkar pasang menteri.
“Secara politik, ada reasoning yang kuat untuk mengganti menteri yang dianggap bermasalah atau berkinerja buruk,” ujar Yusak kepada Forum Keadilan, Senin, 8/9/2025.
Ia mencontohkan nama-nama seperti Budi Arie Setiadi dan Dito Ariotedjo yang sudah lama didesak mundur karena disebut-sebut terlibat dalam kasus judi online (judol) dan korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS). Sementara, Abdul Kadir Karding dinilai tidak sensitif secara etik maupun moral setelah kedapatan bermain domino dengan mantan tersangka pembalakan liar.
“Begitu juga dengan Budi Gunawan yang terbukti gagal menjaga stabilitas politik dan keamanan,” kata Yusak.
Dengan demikian, lanjut Yusak, reshuffle kali ini bisa dimaknai sebagai upaya Prabowo memperkuat basis pertahanan politik sekaligus meredam meluasnya kritik publik.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik empat menteri dan satu wakil menteri (wamen) dalam reshuffle atau perombakan kabinet kali ini. Pelantikan itu dilakukan di Istana, Jakarta, pada Senin, 8/9 sore.
Menteri pertama yang dilantik adalah Purbaya Yudhi Sadewa. Dia menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Lalu, anggota DPR Fraksi Golkar Mukhtarudin menggantikan Abdul Kadir Karding sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Kemudian, Ferry Juliantono yang sebelumnya menjabat Wamen Koperasi dilantik menggantikan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Koperasi. Selanjutnya, menteri keempat yang dilantik adalah Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah.
Mereka yang dilantik pun mengikuti sumpah jabatan yang didiktekan Prabowo.
“Demi Allah saya bersumpah, demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap para menteri yang dilantik.*
Laporan oleh: Muhammad Reza