Selasa, 26 Agustus 2025
Menu

Irjen Kemendagri Tak Ikut Rapat Bersama DPR Akibat Kompleks Parlemen Terkepung Demo

Redaksi
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya dalam Rapat Bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25/8/2025 | YouTube TVR Parlemen
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya dalam Rapat Bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25/8/2025 | YouTube TVR Parlemen
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sang Made Mahendra Jaya, diketahui tidak dapat menghadiri rapat kerja bersama Komisi II DPR RI. Hal ini terjadi lantaran dirinya terkendala masuk ke Kompleks Parlemen akibat massa aksi yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senin, 25/8/2025.

Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya di tengah rapat pembahasan terkait pengawasan Kemendagri terhadap kabupaten/kota, khususnya mengenai isu kemanusiaan fiskal.

“Sedianya Pak Irjen juga akan menuju ke sini, tapi masih kesulitan mencari pintu masuk. Mudah-mudahan bisa menemukan akses untuk bersama-sama mengikuti rapat dengan kita,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25/8.

Menanggapi situasi yang sama tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima menyebut, jalannya rapat kali ini memang tidak bisa dilepaskan dari dinamika aksi mahasiswa dan masyarakat yang berlangsung di luar Gedung Parlemen.

“Suasana rapat kita hari ini tidak terlepas dari saudara-saudara kita dan teman-teman mahasiswa yang sedang melakukan demo di luar. Lewat forum terhormat ini, kami berharap aspirasi bisa disampaikan sesuai ketentuan, tanpa aksi anarki,” ujarnya.

Aria juga mengingatkan aparat keamanan yang berjaga di sekitar Gedung DPR RI, baik di luar maupun di dalam kompleks, untuk mengedepankan pendekatan persuasif dalam menjaga situasi.

“Kami mohon sekali aparat tidak bersikap represif agar suasana tetap kondusif. Lakukan cara-cara yang lebih persuasif,” tegasnya.

Meski tengah memimpin rapat, Aria mengaku tetap memantau perkembangan aksi demonstrasi melalui layar perangkat pribadinya.

“Saya melihat di layar iPad ini, mulai ada hal-hal yang cukup mengkhawatirkan terkait tindakan anarki dan represif di depan gedung,” pungkasnya.*

 

Laporan oleh: Novia Suhari