Rismon: Ijazah Jokowi Tidak Identik, Kajian 700 Halaman Siap Diluncurkan

FORUM KEADILAN – Ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar menegaskan, pihaknya memiliki kajian ilmiah yang membantah kesimpulan Bareskrim Polri terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan Rismon usai memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik sebagai saksi dalam perkara laporan pencemaran nama baik, Jumat, 22/8/2025 di Mapolda Metro Jaya.
Rismon mengungkapkan, hasil kajian yang disusun bersama dua rekannya Roy Suryo dan Tifauzia Tyassuma, akan diluncurkan pada 27 Agustus mendatang. Kajian setebal sekitar 700 halaman itu disebutnya berisi analisis teknis dan saintifik mengenai kejanggalan ijazah Jokowi.
“Kita membuktikan sekali lagi bahwa ini akan di-grand launching tanggal 27 Agustus, sekitar 700 halaman. Isinya tidak ada statement tanpa dasar, apalagi tuduhan kebencian atau kebohongan. Semua yang kami tulis sangat teknis dan ilmiah,” kata Rismon.
Ia menambahkan, kajian tersebut atau yang berjudul Jokowi White Paper, secara spesifik membantah kesimpulan Dirtipidum Bareskrim yang menyebut ijazah Jokowi identik dengan dokumen aslinya. Menurut Rismon, temuan tim justru menunjukkan ketidakcocokan.
“Kami bantah secara ilmiah, teknis, dan saintifik bahwa ijazah Joko Widodo tidak identik dengan ijazah lainnya, terutama ijazah dari Frono Jiwo. Banyak metode forensik yang kami tuliskan. Bahkan ada kode program yang bisa direkonstruksi, diuji, dan didiskusikan oleh mereka yang punya kemampuan,” jelasnya.
Rismon memastikan seluruh argumen yang disusun bukan sekadar opini, melainkan analisis yang bisa diverifikasi secara akademis. Ia berharap penyidik mempertimbangkan kajian tersebut sebagai bagian dari bahan klarifikasi dalam perkara yang sedang berjalan.
“Jadi oleh karena itu kita akan, apa namanya membuktikan kepada penyidik bahwa kami punya dasar untuk membantah apa kesimpulan dari Bareskrim,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Ari Kurniansyah