8 Game Cozy dan Simulasi Santai di HP untuk Menenangkan Pikiran

FORUM KEADILAN – Di tengah padatnya aktivitas harian, kadang yang kita butuhkan hanyalah duduk sebentar, menyeduh teh hangat, dan bermain game yang tidak bikin stres. Bukan soal menang atau kalah, bukan juga soal kompetisi sengit.
Tapi tentang pengalaman yang lembut, tenang, dan memberi ruang untuk bernapas. Nah, berikut ini adalah beberapa game cozy, slow, dan simulasi santai yang bisa kamu mainkan di ponsel kapan pun kamu ingin rehat sejenak dari hiruk-pikuk dunia nyata.
1. Stardew Valley
Developer: ConcernedApe
Genre: Simulasi, pertanian, kehidupan
Tidak mungkin membahas game cozy tanpa menyebut Stardew Valley. Di game ini, kamu akan mewarisi sebidang lahan dari kakekmu dan memulai kehidupan baru di desa Pelican Town. Kamu bisa bertani, memelihara hewan, memancing, menambang, atau sekadar menjalin hubungan dengan para penduduk desa. Tidak ada tekanan. Waktu berjalan pelan, dan kamu bebas menentukan ritmemu sendiri. Versi mobile-nya pun sangat nyaman dimainkan tanpa kehilangan nuansa hangat seperti di PC.
2. Cats & Soup
Developer: HIDEA
Genre: Simulasi santai, idle game
Kucing-kucing lucu memasak sup di hutan? Ya, itulah konsep game ini. Tanpa perlu mikir rumit, kamu cukup menikmati animasi yang menenangkan dan suara alam yang menyejukkan. Setiap kucing memiliki peran berbeda hingga ada yang memotong wortel, ada yang mengaduk sup. Semakin kamu bermain, semakin banyak resep dan kucing baru yang bisa kamu buka. Game ini cocok untuk kamu yang suka visual manis dan gameplay yang pelan tapi menggemaskan.
3. My Oasis: Calming, Relaxing & Anxiety Relief Game
Developer: Buff Studio
Genre: Simulasi santai, meditasi interaktif
Bukan sekadar game, My Oasis lebih tepat disebut pengalaman relaksasi. Kamu akan membangun sebuah pulau kecil yang dipenuhi flora dan fauna yang berubah seiring waktu. Musik ambient, suara alam, dan interaksi yang lembut membuat game ini cocok untuk kamu yang sedang mencari pelarian dari rasa cemas atau kelelahan mental.
4. Viridi
Developer: Ice Water Games
Genre: Simulasi tanaman, relaksasi
Viridi adalah taman sukulen digital yang kamu rawat perlahan. Tanaman-tanaman ini tumbuh dalam pot, dan kamu cukup menyiramnya dan menjaganya agar tidak layu. Tidak ada level, tidak ada target. Hanya kamu dan tanaman kecilmu. Sangat cocok bagi kamu yang ingin merawat sesuatu, tapi tanpa tekanan. Game ini juga hadir dengan alunan musik yang tenang.
5. A Good Snowman is Hard to Build
Developer: Draknek Limited
Genre: Puzzle, cozy, simulasi ringan
Meski secara teknis ini adalah game puzzle, A Good Snowman is Hard to Build menawarkan pengalaman bermain yang sangat cozy. Kamu berperan sebagai makhluk kecil berbentuk bundar yang membangun manusia salju satu per satu di taman kecil yang bersalju. Gaya visualnya minimalis dan menyentuh, dengan puzzle yang pelan-pelan bisa kamu pecahkan sambil menyeruput minuman hangat.
6. Tsuki’s Odyssey
Developer: HyperBeard
Genre: Simulasi kehidupan, petualangan santai
Lanjutan dari game Tsuki Adventure, Tsuki’s Odyssey menawarkan dunia yang lebih interaktif dan mendalam. Kamu berperan sebagai kelinci kecil bernama Tsuki yang memutuskan pindah ke kampung halaman dan menjalani hidup sederhana di pedesaan. Kamu bisa memancing, menjelajah gua, berinteraksi dengan tetangga, dan menata rumahmu sesuka hati. Gamenya berjalan lambat, dan itulah pesonanya.
7. Dear My Cat
Developer: FLERO Games
Genre: Simulasi emosional, cozy
Dalam Dear My Cat, kamu membangun dunia indah di langit untuk para kucing yang telah “pergi”. Walaupun terdengar melankolis, game ini menawarkan narasi penuh harapan dan visual yang memanjakan mata. Musik latar dan efek suara alam membuat pengalaman bermain terasa seperti meditasi. Cocok untuk kamu yang sedang mencari game yang punya kedalaman emosional, tapi tetap ringan.
Game-game ini bukan sekadar pelarian, tapi juga bentuk perawatan diri (self-care). Mereka memberikan ruang untuk bernapas, jeda dari dunia yang terus bergerak cepat, dan kesempatan untuk menyatu dengan momen kecil. Di era digital yang serba cepat, melambat bukanlah kemunduran, melainkan pilihan sadar untuk menjaga kewarasan dan koneksi dengan diri sendiri.*
Laporan oleh: Michelle Angella