Selasa, 05 Agustus 2025
Menu

Mensesneg: Jangan Nodai Kesakralan HUT RI dengan Pengibaran Bendera Selain Merah Putih

Redaksi
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4/8/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4/8/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi maraknya aksi pengibaran bendera One Piece menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Ia mengingatkan bahwa aksi semacam itu bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kalau berkenaan dengan kreativitas dari kawan-kawan komunitas, tentu itu adalah bentuk kebebasan berekspresi dan tidak ada masalah. Tapi yang jadi masalah adalah ketika ada pihak yang memanfaatkan kreativitas tersebut untuk tujuan-tujuan yang justru mencederai makna kemerdekaan,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4/8/2025.

Ia menegaskan bahwa ekspresi kekecewaan melalui simbol atau karya kreatif memang bagian dari demokrasi. Namun, ketika hal itu mengarah pada upaya mengganti atau merendahkan simbol negara, seperti bendera Merah Putih, maka hal tersebut tidak dapat ditoleransi.

“Misalnya ada imbauan untuk mengibarkan bendera selain Merah Putih, itu yang tidak benar. Kita berharap bulan Agustus ini jangan ternodai oleh hal-hal yang mengganggu kesakralan peringatan kemerdekaan,” tegasnya.

Prasetyo juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali kepada semangat persatuan dan perjuangan dalam mewujudkan cita-cita Proklamasi.

“Ini nggak ada hubungannya dengan masalah kreativitas dari teman-teman asosiasi. Kita sangat menghormati itu. Tapi tolonglah ini jangan dimanfaatkan untuk hal-hal yang mengganggu kesakralan. Memang dunia sedang tidak baik-baik saja. Kami pun pemerintah juga terbuka berhadap semua masukan, semua kritik,” jelasnya.

Terkait kemungkinan adanya penindakan terhadap para pengibar bendera selain Merah Putih, Prasetyo mengatakan bahwa tindakan hanya akan diambil jika terbukti ada niat untuk menggiring opini atau gerakan yang menyimpang dari semangat nasionalisme.

“Kalaupun ada penindakan (itu untuk) jika ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu, misalnya dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini, bukan ini. Loh, bagaimana ini? Ini sakral bendera merah putih saya kira semua juga pasti merasa terusik gitu,” ucapnya.

Menanggapi perbandingan sikap antara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terhadap pengibaran bendera Bintang Kejora pada masa lalu, dengan pemerintah saat ini terhadap bendera One Piece. Prasetyo mengimbau agar tidak membanding-bandingkan konteks yang berbeda.

“Jangan dibesar-besarkan, kita Merah Putih, kibarkan bendera Merah Putih setinggi-tingginya, di laut, kibarkan para penyelam, di udara, kibarkan juga. Semangatnya itu yang positif gitu lho untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari