Selasa, 29 Juli 2025
Menu

BKKBN Sebut Warga Indonesia Sulit Glowing, Wihaji: Kita Harus Positive Thinking

Redaksi
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji. | Dok BKKBN
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji. | Dok BKKBN
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, menanggapi pernyataan yang menyebutkan bahwa wajah orang Indonesia sulit terlihat cerah atau glowing karena beban pikiran.

Menurutnya, kondisi psikologis memang mempengaruhi kesehatan seseorang. Tetapi, ia menegaskan bahwa pentingnya sikap positif dan optimis dalam menjalani kehidupan.

“Kalau kita ini harus positive thinking, harus optimis. Indonesia ini baik-baik saja, tidak ada hubungannya,” kata Wihaji kepada wartawan di Makassar, Minggu, 27/7/2025.

Ia mengatakan bahwa tugas bersama pemerintah dan masyarakat adalah memastikan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia terus meningkat, baik dari sisi kesehatan fisik maupun mental.

“Insya Allah tugas kita ini semoga ke depan SDM kita tambah bagus,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui, banyak yang beranggapan wajah cerah, bersinar (glowing) adalah hasil dari perawatan kulit atau genetik.

BKKBN menjelaskan bahwa faktor terbesar dari tampilan wajah dapat dipicu dari stres yang membebani kehidupan sehari-hari.

“Kenapa orang Eropa, atau warga negara di negara maju lebih banyak warga yang charming, glowing? Itu dipastikan mereka tidak ada kekhawatiran menghadapi disrupsi kehidupan,” kata Sekretaris Utama BKKBN Budi Setiyono, Jumat, 25/7/2025.

Menurut Budi, warga negara maju cenderung mempunyai wajah yang lebih menarik bukan semata karena faktor genetik, melainkan karena kesejahteraan hidup yang lebih baik.*