Senin, 28 Juli 2025
Menu

Romo Magnis hingga Eks Jaksa Agung Dukung Hasto Lewat Amicus Curiae

Redaksi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 14/7/2025 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 14/7/2025 | Syahrul Baihaqi/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Aliansi Akademik Independen yang terdiri dari 23 akademisi dari Franz Magnis Suseni hingga Eks Jaksa Agung periode 1999-2001, Marzuki Darusman memberikan amicus curiae atau sahabat pengadilan kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Adapun Hasto menjadi tersangka dam kasus suap dan perintangan penyidikan pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku di mana ia dituntut jaksa Penuntut umum 7 tahun pidana penjara. Perkaranya akan diputus Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Jumat, 25/7/2025.

“Perkenankan kami Aliansi Akademik Independen turut memberikan pandangan akademik kami dalam perspektif socio-legal yaitu melihat hukum dalam konteks, dan bertujuan mendukung prinsip due process of law, serta supremasi hukum dalam proses peradilan pidana,” kata Sulistyowati Irianto sebagaimana dikutip dari dokumen amicus curiae tersebut, Selasa, 22/7/2025.

Melalui amicus curiae tersebut, mereka menilai bahwa penuntutan terhadap Hasto dinilai janggal dan menimbulkan kekhawatiran besar bahwa independensi peradilan dan demokrasi melemah.

Mereka menyoroti bukti yang dihadirkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di persidangan lemah hingga prosedur pemeriksaan yang diwarnai pemaksaan.

Selain itu, kata dia, penyelidikan tersebut juga lebih mengarah pada balas dendam politik ketimbang proses hukum.

Mereka menilai bahwa tindakan tersebut kerap terjadi di negara dengan sistem demokrasi yang lemah atau di bawah kepemimpinan otoriter.

Adapun kasus hukum Hasto, menurut mereka, tidak bisa terlepas dari sikap kritisnya kepada pemerintahan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

“Dalam kasus Hasto Kristiyanto, penuntutan terhadap fungsionaris partai politik yang sangat kritis kepada pemerintahan Jokowi ini tampaknya didasarkan pada motif politik,” ujar Romo.

Berikut ialah daftar sejumlah cendikiawan yang tergabung dalam Aliansi Akdemik Independen.

1. Prof. Franz Magnis Suseno dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara

2. Prof. Maria W Soemardiono dari Universitas Gadjah Mada (UGM)

3. Mayling Oey-Gardiner dari UI

4. Prof. Riris Sarumpaet dari UI

5. Prof Ramlan Surbakti dari Universitas Airlangga (Unair)

6. Prof. Manneke Budiman dari UI

7. Prof. Francisia Saveria Sika Seda dari UI

8. Prof. Daldiyono dari UI

9. Prof. Teddy Prasetyono dari UI

10. Prof. Melani Budianta dari UI

11. Marzuki Darusman selaku Jaksa Agung 1999-2001

12. Prof. P.M. Laksono dari UGM

13. Prof. Masduki dari Unjversitas Islam Indonesia (UII)

14. Prof. Asvi Warman Adam dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

15. Dr. Suparman Marzuki dari UII

16. Dr. Hilmar Farid selaku sejarawan

17. Dr. A. Prasetyantoko dari Unika Atmajaya

18. Dr. Suraya Afif dari UI

19. Dr. Haryatmoko dari STF Driyarkara

20. Dr. Setyo Wibowo dari STF Driyarkara

21. Dr. Pinky Wisnusubroto dari Unair

22. Usman Hamid dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Jentera

23. Prof. Sulistyowati Irianto dari UI.*

Laporan oleh: Syahrul Baihaqi