Kompolnas Tegaskan Belum Ada Hasil Autopsi, Minta Publik Tak Berspekulasi soal Kematian Diplomat

FORUM KEADILAN – Anggota Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam atau Cak Anam menanggapi beredarnya informasi di media sosial yang mengklaim sebagai hasil autopsi terhadap jenazah diplomat muda Arya Daru Pangayunan. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada hasil autopsi resmi yang dirilis oleh pihak berwenang.
“Saya sudah baca informasi itu. Tapi sampai detik ini belum ada hasil autopsi. Jadi kalau ada yang menyebut hasil autopsi begini-begitu, itu tidak benar,” katanya, kepada media, di Polda Metro Jaya, Senin, 22/7/2025.
Anam menyatakan bahwa pihaknya menghargai segala bentuk analisis dan perhatian publik terhadap peristiwa ini. Namun, dirinya mengingatkan agar semua analisa tetap berpijak pada fakta dan proses yang valid.
“Analisa publik itu penting, itu bagian dari kontrol sosial. Tapi mari kita lakukan dengan menghormati fakta yang sahih, keluarga yang kehilangan, serta rekan-rekan polisi yang sedang bekerja keras dengan pendekatan scientific,” tuturnya.
Menanggapi klaim soal kondisi lokasi kejadian, Cak Anam menegaskan bahwa timnya telah melakukan pengecekan langsung, termasuk soal kunci dan kondisi plafon.
“Kami tidak hanya melihat kunci, tapi juga atap kamar dan kamar mandi. Tidak ada kerusakan yang ditemukan. Jadi mari kita berangkat dari fakta, dari jejak-jejak yang konkret,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa penyelidikan tidak hanya berfokus pada satu lokasi, melainkan mencakup beberapa tempat yang berkaitan dengan aktivitas korban. Penelusuran dilakukan secara menyeluruh, termasuk analisis jejak digital dan pengumpulan keterangan saksi.
“Kami mendapatkan penjelasan yang utuh. Tempatnya jelas, jejak digitalnya jelas, dan kesaksian orang-orang juga mendukung proses penyelidikan,” terangnya.
Di akhir pernyataannya, Anam mengajak semua pihak untuk tidak terjebak dalam spekulasi yang bisa menyesatkan dan justru menghambat proses penegakan hukum.
“Kalau analisis tidak berdasarkan fakta, kita malah ke mana-mana. Itu tidak akan membantu keluarga korban, dan tidak membantu aparat penegak hukum untuk mengungkap kebenaran,” pungkasnya.
Sebelumya, sebuah dokumen yang diklaim sebagai laporan autopsi internal dari NSA RI (National Security Agency Republik Indonesia) beredar luas di media sosial dan menuai perhatian publik. Laporan yang diunggah oleh akun Instagram @nationalsecurity.id itu memuat temuan-temuan mengejutkan terkait kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan.
Berdasarkan dokumen yang diberi label ‘Laporan Autopsi – Kode Operasi: NSA-AURA17-FULL’ dan dikeluarkan pada 22 Juli 2025, NSA RI menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru bukan akibat bunuh diri, melainkan pembunuhan terencana dan sistematis, atau dalam istilah resmi disebut sebagai ‘targeted silent assassination’.*
Laporan oleh: Ari Kurniansyah