Kamis, 24 Juli 2025
Menu

Kebakaran KM Barcelona 5, Komisi V Soroti Selisih 300 Penumpang

Redaksi
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22/7/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22/7/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Lasarus angkat bicara terkait insiden terbakarnya kapal motor (KM) Barcelona 5 di perairan Pulau Tilase, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Minggu, 20/7/2025.

Lasarus menyoroti sejumlah kejanggalan dan meminta dilakukan investigasi menyeluruh, termasuk mengenai selisih jumlah penumpang antara manifes dan data aktual saat upaya penyelamatan.

“Pertama, tentu kami kontak langsung dengan Dirjen Laut, karena itu juga kebakarannya kan live, kita semua bisa lihat kemarin. Kemudian saya kontak langsung dengan Basarnas, supaya operasi penyelamatan itu dimaksimalkan dan itu sudah dilakukan,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 22/7.

Kemudian, dari hasil koordinasi terakhirnya dengan Dirjen Kelautan dan Kepala Basarnas, Lasarus mengungkapkan adanya fakta mengejutkan. Manifes penumpang menyebutkan terdapat 280 orang di kapal, namun setelah proses evakuasi, ditemukan 580 penumpang.

“Ini kita akan investigasi nanti ya, kenapa bisa terjadi seperti ini? Karena ini kan ada kaitan dengan pajak, asuransi, juga jaminan hak-hak penumpang. Tidak bisa dijawab sekarang, nanti kita akan panggil Menteri Perhubungan. Kenapa kapal bisa berlayar dengan kondisi seperti ini? KSOP-nya bagaimana ini?,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa prosedur pengecekan keselamatan kapal, seperti ram check dan pengawasan sebelum pelayaran, patut dipertanyakan.

“Kalau manifest-nya 280 dan yang ditemukan 580, bagaimana dengan jumlah jaket pelampung? Ini belum jelas,” sambungnya.

Ia juga mengaku sedikit bersyukur karena insiden terjadi pada siang hari.

“Kalau ini kejadiannya malam, bisa lebih mengerikan,” katanya.

Selain tiga korban meninggal, terdapat dua penumpang dalam kondisi kritis. Ia berharap keduanya dapat diselamatkan. Terkait investigasi teknis, Lasarus menyatakan sudah meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan, termasuk kemungkinan adanya kelebihan muatan.

Sementara itu, untuk pemanggilan Menteri Perhubungan, Komisi V sedang menjadwalkan agenda rapat tersebut agar bisa dilaksakan secepatnya.

“Kami baru selesai urusan anggaran, mungkin besok kami akan panggil Pak Menteri. Kalau tidak memungkinkan, setidaknya Dirjen Laut akan kami undang,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari