Sabtu, 19 Juli 2025
Menu

1.894 Hektare Hutan di Sumut Terbakar, Bobby Nasution: Penyebab Utama Kemarau dan Kebiasaan Warga

Redaksi
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution | Instagram @bobbynst
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution | Instagram @bobbynst
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution mengungkapkan bahwa faktor penyebab terbakarnya 1.804,95 hektare lahan hutan di Sumut dalam masa waktu 7 bulan terakhir.

Bobby menyebut bahwa selain faktor kemarau, penyebab lainnya dikarenakan kebiasaan warga membuka lahan hutan dengan cara membakar.

Ia mengungkapkan telah menginstruksikan Bupati dan Wali kota untuk lebih ketat mengawasi aktivitas warga yang melakukan pembukaan lahan dengan cara tersebut.

“Penyebab utama kebakaran hutan, kemarau dan kebiasaan warga, kemarin kita sampaikan kepada bupati (agar) bersosialisasi ke masyarakat. Pembukaan lahan (itu) jangan (menggunakan) metode pembakaran,” ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jumat, 18/7/2025.

Bobby juga menjelaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga banyak terjadi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Ia menyebut, ke depannya Pemprov Sumut akan merekayasa cuaca di kawasan Danau Toba agar dapat turun hujan.

“Kita lagi akan upayakan dengan modifikasi cuaca karena di daerah kawasan Danau Toba sudah masuk kemarau dan curah hujan di bawah 30 milimeter,” tuturnya.

Pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten yang wilayahnya mengalami kebakaran hutan untuk mengajukan rekayasa cuaca ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah Pemprov Sumut Togap Simangunsong mengungkapkan, 1.804,94 hektare lahan hutan yang terbakar terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 13 Juli 2025. Kondisi tersebut mengganggu berbagai sektor, mulai dari keanekaragaman hayati hingga pariwisata.

“Dalam beberapa bulan ini, laporan Karhutla terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” kata Togap di Kantor Gubernur Sumut, Kamis, 17/7/2025.

Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih menyebut, selama periode 7 bulan itu, terjadi sebanyak 80 kebakaran, 40 kejadian di antaranya berada di wilayah KSPN.

Tuahta kemudian mendetailkan wilayah yang terbakar. Rinciannya, di Kabupaten Tapanuli Tengah 10 kali kebakaran, Padang Lawas Utara 7 kali kebakaran, Sibolga 5 kali kebakaran, Langkat 4 kali kebakaran, Labuhanbatu Utara 2 kali kebakaran.

Nias Utara 2 kali kebakaran, Padang Lawas 2 kali kebakaran, Tapanuli Selatan 2 kali, Batubara, Deli Serdang, Mandailing Natal, Nias Barat, Sergai, dan Kota Padangsidimpuan masing- masing satu kali kebakaran.

“Sedangkan Karhutla yang terjadi di wilayah KSPN meliputi Kabupaten Samosir 12 kali kebakaran, Toba 9 kali kebakaran, Karo satu kali kebakaran, Simalungun 4 kali kebakaran, Humbang Hasundutan dan Dairi 3 kali kebakaran dan Tapanuli Utara 2 kali kebakaran,” papar Tuahta*