Tito Karnavian: Polri Adalah Kepolisian Tersentralisasi Terbesar Kedua di Dunia, Pengawasannya Harus Kuat

FORUM KEADILAN – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Wakil Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Tito Karnavian menyatakan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan institusi kepolisian tersentralisasi terbesar kedua di dunia, dengan jumlah personel mencapai 464 ribu orang.
Hal itu disampaikan Tito, usai acara Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Kompolnas Tahun 2025 di Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 16/7/2025 siang. Ia menyebut, dengan kekuatan tersebut, Polri dihadapkan pada tantangan besar untuk melayani dan mengamankan 285 juta penduduk Indonesia.
“Kepolisian nomor dua terbesar di dunia, dan harus menangani, mengamankan, menjalankan tugas kepolisian di negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia,” katanya kepada media di Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 16/7.
Mantan Kapolri itu menekankan bahwa tugas Polri sangat kompleks, baik dari aspek internal maupun eksternal. Oleh karena itu, ia menilai bahwa pengawasan terhadap Polri harus diperkuat guna mencegah pelanggaran maupun penyalahgunaan wewenang.
“Permasalahan yang ditangani kepolisian sangat kompleks, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, perlu unsur pengawasan yang kuat supaya tidak terjadi pelanggaran atau abuse of power,” ucapnya.
Tito juga menyebutkan pentingnya kolaborasi antara pengawas internal seperti Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, pengawas eksternal seperti Kompolnas, hingga masyarakat luas melalui media sosial. Menurutnya, sinergi ini akan memperkuat mekanisme pengawasan secara menyeluruh.
“Saya berharap dengan kolaborasi ini, mekanisme preventif bisa menekan angka pelanggaran dan meningkatkan pelayanan publik, terutama dalam penegakan hukum dan pemulihan keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas),” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Dedi Prasetyo juga menegaskan, bahwa Rakorwas merupakan momen penting untuk melakukan refleksi dan analisis evaluasi terhadap kinerja Polri selama semester pertama tahun ini.
Dirinya menyebut kehadiran Kompolnas sebagai bentuk nyata sinergi antara pengawas internal dan eksternal dalam mengawal reformasi di tubuh Polri.
“Kompolnas hadir secara aktif dan responsif dalam mengawasi setiap aspek kinerja Polri, mulai dari operasional, penanganan kasus yang menjadi perhatian publik, hingga proses rekrutmen dan mutasi karier,” ujar Dedi.
Dedi menambahkan bahwa Polri merupakan institusi terbuka yang siap menerima kritik, saran, dan masukan dari seluruh elemen masyarakat sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk melakukan perbaikan ke depan.
“Pak Kapolri menegaskan bahwa Polri adalah institusi yang terbuka. Kami menerima kritik dan saran demi kemajuan bersama,” tutupnya.*
Laporan oleh: Ari Kurniansyah