Rabu, 23 Juli 2025
Menu

Tertibkan Kawasan TN Tesso Nilo, Satgas PKH Klaim 81 Ribu Hektare Dikembalikan untuk Konservasi

Redaksi
Taman Nasional Tesso Nilo | Ist
Taman Nasional Tesso Nilo | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) Febrie Adriansyah mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan penertiban kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, yakni dengan mengembalikan 81 ribu hektare dikembalikan untuk konservasi.

“Satgas berupaya keras untuk mengembalikan fungsi Taman Nasional sebagai kawasan konservasi guna melindungi ekosistem hayati dan pelestarianya. Karena itu telah dilakukan penguasaan seluas 81.793 hektare. Dan ini tentunya akan diupayakan untuk kembali fungsinya menjadi hutan,” ujar Febrie di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu, 9/7/2025.

Febrie yang juga Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menegaskan, pemulihan fungsi kawasan ini tidak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga menyangkut pendekatan sosial dan kemanusiaan.

Sebab, kata dia, Satgas menghadapi sejumlah tantangan, termasuk keberadaan masyarakat yang tinggal di dalam kawasan hutan dan adanya sertifikat hak milik (SHM) ilegal.

“Sesuai arahan dari Pak Menhan (Menteri Pertahanan), kita selalu melakukan pendekatan humanis agar tidak timbul masalah yang lain, kecuali yang memang esensinya untuk kita kosongkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut banyak ditemukan sertifikat tanah ilegal di kawasan konservasi tersebut. Untuk itu, Satgas tengah menyiapkan langkah hukum melalui pencabutan SHM guna mengembalikan status lahan sebagai kawasan hutan negara.

“Di sana juga kita temukan ada sertifikat hak milik ilegal. Ini tentunya memerlukan proses penyesuaian hukum. Dan ini kita rasa dapat kita selesaikan cepat dengan pencabutan sertifikat hak milik ini karena cukup banyak,” katanya.

Febrie mengakui bahwa penolakan dari sebagian warga menjadi tantangan tersendiri. Namun ia meyakini, dengan kekompakan dan koordinasi lintas lembaga, proses pemulihan Taman Nasional Tesso Nilo dapat terus berjalan secara terkendali dan tuntas.*

Laporan oleh: Syahrul Baihaqi