Menteri P2MI: Tak Ada Luka Tanda Perdagangan Organ Tubuh dalam Kematian Pekerja Migran Bekasi di Kamboja

FORUM KEADILAN – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengungkapkan fakta terbaru terkait kematian Soleh Darmawan, pekerja migran unprocedural asal Bekasi yang ditemukan tewas di Phnom Penh, Kamboja, pada 3 Maret 2025.
Kematian Soleh sempat viral di media sosial dan memunculkan dugaan kuat terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta pengambilan organ. Namun, Menteri P2MI menyatakan bahwa hasil observasi awal tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau bekas luka baru yang mengindikasikan pengambilan organ.
“Sementara ini belum ada penyelidikan mendalam. Tapi dari observasi, baik keluarga maupun aparat tidak menemukan luka atau jahitan yang mencurigakan,” katanya, dalam konferensi pers, di kantor KemenP2MI, Jakarta, Jumat, 11/4/2025.
Kendati begitu, pihak kementerian membuka kemungkinan dilakukannya autopsi apabila diminta oleh pihak keluarga.
“Kalau keluarga minta dilakukan autopsi atau investigasi lebih lanjut, kami siap membantu,” ujarnya.
Pihak keluarga Soleh juga sempat mengkonfirmasi adanya kerutan atau lipatan pada bagian perut dan atas selangkangan jenazah saat dimandikan. Namun, keluarga menyatakan bahwa luka tersebut merupakan luka lama yang telah diketahui sebelumnya.
Dalam upaya pemulangan jenazah, Kementerian P2MI menginformasikan bahwa pihak perusahaan tempat Soleh bekerja telah menanggung biaya repatriasi sebesar US$7.800 atau setara Rp127 juta, serta mengklaim telah memberikan santunan kepada keluarga. Akan tetapi, pihak keluarga mengaku belum menerima santunan tersebut secara langsung.
“Kami akan bantu keluarga untuk memverifikasi klaim ini,” tambahnya.
Di sisi lain, Karding mengaku jajarannya juga tengah melacak keberadaan saudara Selly, pihak yang pertama kali mengajak Soleh bekerja di luar negeri.
“Kami sudah coba temui yang bersangkutan, tapi saat itu beliau tidak ada di tempat. Sekarang kami sedang mencari informasi lebih lanjut,” pungkasnya.*
Laporan Novia Suhari